SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Turki–Dua belas orang anggota delegasi Indonesia dalam kafilah kapal kemanusiaan Freedom Flotilla (Armada Kebebasan) akan menembus barikade laut tentara Israel di Gaza. Mereka bergabung dengan sekitar 750 orang aktivis kemanusiaan dari lebih 50 negara yang akan menyerahkan bantuan bagi warga Palestina.

Tujuan perjalanan ini adalah menembus pengepungan angkatan laut Israel demi mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, kawasan Palestina yang sudah hampir empat tahun terakhir ini diembargo baik secara militer, politik, dan ekonomi oleh sejumlah negara besar.

Promosi BRI Meraih Dua Awards Mobile Banking dan Chatbot Terbaik dalam BSEM MRI 2024

Di bawah kordinasi IHH (Insani Yardim Fakvi, organisasi kemanusiaan terbesar di Turki), delegasi Indonesia yang sejak Kamis pekan lalu berdatangan ke Istanbul, kini sepenuhnya siap berangkat ke Gaza.

“Dengan membersihkan hati dan meluruskan niat, hanya untuk mencari ridha Allah, kami berdua belas mewakili 220 juta rakyat Indonesia, ikut dalam kafilah ini membantu saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Ferry Nur, ketua delegasi Indonesia yang juga Ketua Umum KISPA (Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina) lewat rilis kepada detikcom, Jumat (28/5).

Para relawan ini memutuskan tetap berangkat sesudah dua hari tertunda karena menunggu kedatangan kapal dari Inggris yang terlambat. Rencananya empat kapal dari Inggris, satu kapal dari Yunani, satu kapal dari Swedia, dan tiga kapal dari Turki pada Kamis (25/5) malam akan bergabung di perairan Cyprus untuk selanjutnya masuk ke perairan Gaza.

Fahmi Bulent Yildirim, Presiden IHH, menyatakan tim akan berlayar dari perairan internasional langsung ke perairan Gaza yang jauhnya lebih 80 mil dari perairan yang dikuasai Israel. “Jadi sebenarnya tidak ada alasan bagi Israel untuk menghalangi masuknya kapal-kapal ini ke Gaza,” tegas Bulent.

Namun begitu, baik pemerintah Israel maupun kelompok-kelompok masyarakatnya,
telah berkali-kali menyatakan akan menghalangi kedatangan kapal-kapal ini dengan berbagai cara. Mulai dari ancaman serangan militer, demonstrasi dengan 16 kapal, maupun dengan menyiapkan bangunan dengan kapasitas 1000 orang yang akan dipakai untuk memenjarakan seluruh relawan.

Delegasi Indonesia terdiri dari tiga lembaga swadaya masyarakat KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), dan Sahabat Al-Aqsa, serta lima orang wartawan.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya