SOLOPOS.COM - Tembok Taman Balekambang Solo ambrol, Kamis (26/12/2019). (Solopos/M. Ferri Setiawan)

Solopos.com, SOLO — Tembok sisi utara Taman Balekambang di Jl. Ahmad Yani roboh sepanjang 20 meter pada Kamis (27/12/2019) siang. Pengelola lantas menutup bagian tembok yang roboh dengan pagar bambu atau betek setinggi dua meter. Di sisi luar taman, Jl. Ahmad Yani, pengelola memasang barikade untuk memisahkan ruas jalan dengan sisi tembok yang roboh.

Petugas Kebersihan Taman Balekambang, Warto, saat dijumpai wartawan di sela-sela kegiatannya, Jumat (27/12/2019) mengatakan usai roboh petugas kebersihan Taman Balekambang langsung membersihkan puing-puing reruntuhan hingga Jumat (27/12/2019) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terungkap! Ini Alasan Andre Oriza Tinggalkan Persis Solo

Ia menjelaskan pagar bambu betek dipasang untuk keamanan dan mengantisipasi satwa Taman Balekambang keluar taman. “Barikade dipasang tidak terlalu melebar ke badan jalan supaya tidak menganggu lalu lintas,” ujarnya.

Sementara itu, pascarobohnya tembok Taman Balekambang, aktivitas masih berlangsung seperti biasanya. Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, tidak ada pengunjung Taman Balekambang yang berada di sekitar reruntuhan tembok. Hal itu dikarenakan reruntuhan tembok berada cukup jauh dari lokasi wisata di Taman Balekambang, terlebih tanah di sekitar reruntuhan itu cenderung becek.

Salah seorang pengunjung Taman Balekambang, Firmansyah Henry, mengaku tidak mengetahui tembok sisi utara Taman Balekambang roboh. Menurut warga Laweyan itu, lokasi reruntuhan tembok jauh dari pusat aktivitas warga sehingga cenderung tidak berbahaya.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Solo, Hasta Gunawan, menjelaskan meskipun lokasi sekitar pagar jarang digunakan untuk beraktivitas warga, ia meminta pengunjung taman untuk tetap berhati-hati. Terutama, pengendara kendaraan bermotor yang melintasi di Jl. Ahmad Yani mengingat kondisi tembok miring mengarah ke jalan.

Ia mengaku beberapa waktu sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk segera mengecek kondisi tembok. Menurutnya, perbaikan sementara di lokasi robohnya tembok menggunakan peralatan seadanya. Ia memprediksi perbaikan tembok roboh dilakukan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2020 mendatang sedangkan revitalisasi keseluruhan diupayakan bertahap.

DLH Solo: Akar Tak Kuat Jadi Penyebab Pohon Tumbang

Ia menduga robohnya tembok bukan karena tanaman rambat melainkan keroposnya pondasi bawah pagar tembok itu. Menurutnya, Taman Balekambang merupakan lokasi serapan air sehingga menyebabkan pondasi pagar tembok cenderung labil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya