SOLOPOS.COM - G.R.Ay Koes Moertiyah atau Mbak Moeng meninjau lokasi tembok yang runtuh di Kompleks Keraton Solo, Senin (15/1/2018). (Nicolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Salah satu adik PB XIII, Mbak Moeng, memberikan penjelasan terkait kondisi tembok Keraton Solo yang runtuh.

Solopos.com, SOLO — Tembok Dalem Prabuwinatan di kompleks Keraton Solo roboh, Senin (15/1/2018) sekitar pukul 19.15 WIB. Tembok tersebut terletak di Langensari RT 002/RW 001 Baluwarti, Pasar Kliwon, tepatnya di barat Sasono Putra kediaman Paku Buwono (PB) XIII.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hingga Senin pukul 22.00 WIB, sejumlah warga masih berkerumun di sekitar reruntuhan tembok. Salah satu adik PB XIII, G.R.Ay. Koes Moertiyah atau Mbak Moeng juga sempat meninjau lokasi tembok ambruk.

“Ruangan ini untuk alat-alat, ada dua kolam di dekat sini yang memang disediakan untuk antisipasi jika terjadi kebakaran. Itu sebelum 1985. Setelah kebakaran Keraton tahun 1985 pembangkit listriknya dipindah ke gedung kereta,” jelas Mbak Moeng, saat diwawancarai wartawan di lokasi tembok runtuh, Senin malam.

Mbak Moeng bersyukur saat tembok runtuh kondisi jalan di samping tidak ramai sehingga tidak ada yang terluka atau menjadi korban. Soal perbaikan tembok itu, Mbak Moeng mengatakan mesti menunggu peninjauan dari instansi yang mengurusi benda cagar budaya dan Pemkot Solo.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, tembok yang ambruk berada tepat di samping garasi Sasono Putra. Bangunan yang roboh panjangnya 10 meter dengan tinggi 3 meter. Dulunya bangunan tersebut merupakan lokasi pembangkit listrik.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian itu karena saat tembok roboh kondisi jalanan cukup lengang. Seorang warga sekitar, Ary Danang, mengatakan kondisi tembok memang sudah sangat rapuh. “Langsung ambruk total begitu saja,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Senin malam.

Warga beserta petugas linmas dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo langsung membersihkan puing-puing reruntuhan agar tak mengganggu kelancaran lalu lintas di jalan. Seorang kerabat Keraton Solo, Ginda Ferachtriawan, mengatakan bangunan yang ambruk bukanlah tembok keraton melainkan tembok Dalem Prabuwinatan yang bersebelahan dengan Sasono Putra.

Tembok Dalem Prabuwinatan memang mepet kediaman PB XIII. “Tepatnya [yang ambruk] di depan garasi Sinuhun [PB XIII],” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya