KLATEN–Petani di wilayah Padangan, Kecamatan Trucuk, Klaten, di musim kemarau ini beralih menanam tembakau. Hal ini dilakukan karena tanaman tembakau dinilai lebih memberikan keuntungan daripada padi.
Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal
Dari keterangan yang dihimpun Solopos.com di wilayah Trucuk, Jumat (29/6/2012) pagi para petani mengaku penanaman tembakau untuk menyiasati datangnya musim kemarau. Karena kalau mereka menanam padi hasilnya tidak maksimal.
“Kami menanam tembakau setahun hanya sekali. Setelah dua kali ditanam padi baru ditanam tembakau, ungkap salah seorang petani, Judi.
Ia menambahkan tanaman tembakau tidak perlu pengairan yang banyak. Petani lain, Wito Suryono, menyebut hal serupa. Dirinya memilih menanam tembakau dibandingkan menanam padi. Ia juga menuturkan dengan menanam tembakau, laba yang didapatkan lebih banyak. “Kalau bisa menanam tiga kali, saya lebih memilih menanam tembakau,” ungkapnya.
Sementara itu ketua Kelompok Tani Hangolah Kismo, Sriyadi saat ditemui Solopos.com membenarkan jika secara ekonomis tanaman tembakau memang lebih menguntungkan. “Tembakau setiap 1 hektare akan menghasilkan sekitar Rp28 juta, kalau padi hanya Rp12-Rp14 juta,” ungkap Sriyadi.
Selain itu, Sriyadi menambahkan, tembakau dari Padangan mempunyai nilai jual yang tinggi dibanding tembakau dari daerah lain. “Tembakau dari sini dijual ke Jerman, harganya cukup tinggi,” ungkap Suryadi.