Tembak Pacar Hingga Tewas, Atlet Paralimpiade, Pistorius, Ditahan

Atlet Paralimpiade, Oscar Pistorius, ditangkap atas tuduhan menembak kekasihnya hingga tewas. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

JOHANNESBURG – Atlet paralimpide sekaligus olimpiade asal Afrika Selatan, Oscar Pistorius, ditahan pihak kepolisian, Kamis (14/2/2013) waktu setempat. Atlet yang terkenal dengan julukan ‘Blade Runner’ itu ditangkap setelah kekasihnya ditemukan tewas tertembak di rumahnya, kawasan Pretoria.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Polisi menolak menyebutkan nama pria berusia 26 tahun yang ditangkap adalah Pistorius. Meski demikian, polisi mengakui bahwa seorang wanita ditemukan tewas di lokasi kejadian di kawasan elit Silver Wood, sebelah timur ibu kota.

“Kami menemukan pistol berkaliber 9 millimeter di tempat kejadian perkara. Seorang pria berusia 26 tahun saat ini telah ditahan,” terang juru bicara kepolisian, Katlego Mogale pada Reuters. Juru bicara kepolisian itu juga menolak memberi penjelasan secara detail.

Namun berdasar informasi yang diberitakan, Johannesburg Talk Radio 702, Pistorius menembak kekasihnya pada bagian tangan dan kepala. Meski demikian, motif apa dibalik aksi Pistorius itu hingga kini belum diketahui secara pasti. Ada kemungkina, Pistorius melakukan kesalahan karena menganggap kekasihnya  pencuri yang masuk ke rumahnya.

Pistorius merupakan sprinter difabel. Ia terlahir tanpa fibula di kedua kakinya. Pistorius menggunakan serat karbon pisau prosthetic pada kedua kakinya untuk membantunya berlari.

Pistorius mencatatkan sejarah sebagai pelari paralympian pertama yang tampil pada Olimpiade di London 2012. Pada pesta olahraga terbesar di dunia yang digelar Agustus lalu itu, Pistorius bahkan mampu melaju ke babak semifinal pada nomor lari 400 meter.

Sayang, prestasi di Olimpiade itu tak berimbas di ajang Paralimpiade London 2012. Pada ajang olahraga penyandang cacat terbesar di dunia itu, Pistorius untuk kali pertama mengalami kekalahan pada nomor lari 200 meter. Ia takluk dari atlet asal Brazil, Alan Oliveira.