SOLOPOS.COM - Profesor Shinya Yamanaka (kiri) dari Universitas Kyoto, Jepang dan John Gurdon dari Gurdon Institute di Cambridge, Inggris, terlihat saat menghadiri sebuah simposium beberapa waktu lalu. Mereka berdua memenangi Hadiah Nobel bidang Kedokteran terkiat riset rekayasa sel untuk pengobatan kerusakan jaringan tubuh. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Profesor Shinya Yamanaka (kiri) dari Universitas Kyoto, Jepang dan John Gurdon dari Gurdon Institute di Cambridge, Inggris, terlihat saat menghadiri sebuah simposium beberapa waktu lalu. Mereka berdua memenangi Hadiah Nobel bidang Kedokteran terkiat riset rekayasa sel untuk pengobatan kerusakan jaringan tubuh. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

STOCKHOLM – Sepasang ilmuwan dari Inggris dan Jepang memenangi Hadiah Nobel bidang kedokteran, demikian diumumkan pada Senin (8/10/2012). Dalam penelitian mereka berdua menemukan bahwa sel dewasa bisa diprogram kembali agar menjadi sel induk yang selanjutnya bisa diubah menjadi jaringan tubuh apa pun yang di kemudian hari kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki organ tubuh yang mengalami kerusakan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

John Gurdon, 79, dari Gurdon Institute di Cambridge, Inggris dan Shinya Yamanaka, 50, dari Universitas Kyoto di Jepang telah menemukan cara untuk membuat jaringan yang bisa berfungsi seperti sel embrio tanpa harus menyemai embrio terlebih dahulu. “Penemuan luar biasa ini sudah mengubah sama sekali pandangan kita mengenai pengembangan dan spesialisasi sel,” sebut Dewan Nobel di Institut Karolinska, Stockholm, Swedia, dalam pernyataan resmi.

Harapan besar yang ditaruh pada penelitian ini adalah kemungkinan pemanfaatan sel hasil budi daya itu untuk menggantikan jaringan tubuh yang rusak, seperti kerusakan pada saraf tulang belakang atau kerusakan saraf yang mengakibatkan penyakit Parkinson. Secara alami, semua jaringan di tubuh bermula dari sel induk yang kemudian berkembang menjadi jaringan dewasa seperti kulit, darah, otot dan tulang.

Selama ini banyak ilmuwan yang mengira tak mungkin mengubah jaringan dewasa kembali menjadi sel induk. Karena itu selama upaya mengembangkan sel induk harus didahului dengan budidaya embrio. Namun Yamanaka dan Gurdon berhasil menunjukkan bahwa proses perkembangan sel bisa dibalik di mana sel dewasa diubah kembali menjadi sel yang bersifat seperti embrio.

Dengan teknik induced pluripotency stem cells atau iPS cells, sel kulit atau darah biasa dari orang dewasa diubah kembali menjadi sel induk yang diharapkan dunia medis bisa memperbaiki organ tubuh yang rusak tanpa khawatir ada penolakan dari sistem kekebalan tubuh. Di sisi lain ada juga kekhawatiran bahwa sel iPS bisa tumbuh di luar kendali dan berkembang menjadi tumor.

Gurdon pada tahun 1962 menemukan bahwa spesialisasi sel bisa diubah setelah mengubah inti sel yang belum dewasa di sebuah sel telur katak dengan inti dari sel organ pencernaan dewasa. Sel hasil modifikasi itu ternyata bisa berkembang normal dan membuktikan bahwa sel dewasa masih memiliki semua informasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan semua sel katak. Lebih dari 40 tahun kemudian, di tahun 2006, Yamanaka menemukan bahwa sel dewasa yang sudah tergabung kuat pada tikus bisa diprogram ulang untuk menjadi sel induk dengan cara menambahkan sedikit gen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya