SOLOPOS.COM - Dani Ramdani Harun, berhasil menyandang predikat Doktor dari Program studi Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Kepala Bidang Penyuluhan, Pascapanen, dan Bina Usaha Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Dani Ramdani Harun, berhasil menyandang predikat Doktor dari Program studi Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW Salatiga.

Melalui acara yudisium yang diselenggarakan secara luring terbatas di ruang Probowinoto, belum lama ini, pria kelahiran Garut, Jawa Barat, tersebut dinyatakan berhasil lulus dengan IPK 3.75 dan predikat sangat memuaskan.

Mengusung disertasi berjudul “Model Persepsi Petani Studi Empirik Adopsi dan Implementasi Program Kartu Tani di Provinsi Jawa Tengah”, Dani Harun dipromotori oleh Prof. Dr. Ir. Sony Heru Priyanto.,MM., dan ko-promotor Ir. Lieli Suharti.,MM.,Ph.D.

Tim penguji disertasi Dani Harun terdiri atas Hari Sunarto.,SE.,MBA.,Ph.D.; Prof. Christantius Dwiatmadja.,SE.,ME.,Ph.D.; serta Prof. Dr. Gatot Sasongko.,SE.,ME.

Baca Juga: Penerima Kartu Tani Sukoharjo Meningkat 10.000 Orang, Ini Pemicunya

Dalam disertasi tersebut, Dani Harun mengulas tentang kebijakan inovatif Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mencapai keunggulan kompetitif dan komparatif sektor pertanian yang dilakukan melalui implementasi teknologi informasi kartu tani. Dikatakan ayah dua anak ini bahwa program kartu tani diperkenalkan kepada para petani di 35 kabupaten/kota pada 2015.

“Salah satu sasaran capaian program ini adalah memperbaiki tata kelola pupuk dengan asas 6 tepat yaitu tepat jumlah, jenis, waktu, tempat, mutu, dan harga. Dengan demikian, Kartu Tani bisa menjadi alat kendali tata kelola pupuk dari aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Namun, adopsi petani terhadap kartu tani belum memenuhi target, meskipun akhir-akhir ini terjadi percepatan penerimaan dan pendayagunaan kartu tani sebagai bagian dari komponen usaha tani,” terang Dani Harun.

Hal tersebut dikatakannya disebabkan oleh sejumlah faktor. Beberapa faktor penyebab, satu di antaranya adalah adanya perbedaan implementasi metoda introduksi program Kartu Tani untuk mencapai tahap internalisasi. Disebutkannya pemerintah melakukan pendekatan keharusan (compulsory), sedang penyuluhan dan petani menginginkan pendekatan pilihan (voluntary).

Baca Juga: 16.543 Petani Klaten Belum Punya Kartu Tani, Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi Asalkan…

“Kesenjangan dalam proses internalisasi program Kartu Tani ini mendasari saya untuk menjembatani kesenjangan tersebut. Berdasarkan pemikiran saya hal ini dapat diatasi dengan pembangunan persepsi positif terhadap keberadaan kartu tani. Prosesnya melalui edukasi kepada para petani dengan membangun persepsi; disebut dengan kartu tani yang terpersepsikan,” jelas Dani Harun.

Salah satu hasil penelitian yang dilakukan pada 300 responden menyatakan bahwa peran pemerintah berpengaruh secara signifikan terhadap kartu tani yang terpersepsikan.

Peran pemerintah dalam bentuk regulasi, pendampingan, sosialisasi, dan pelatihan dikatakannya mempunyai pengaruh yang kuat dalam membentuk sikap keputusan adopsi teknologi. Selain itu, juga menjadi prediktor terbaik yang akan mendorong penggunaan adopsi teknologi kartu tani.

kartu tani UKSW
Dani Ramdani Harun, berhasil menyandang predikat Doktor dari Program studi Doktor Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana atau UKSW. (Istimewa)

Kuasai Lapangan

Ditemui usai acara, ketua program studi Doktor Manajemen FEB UKSW, Ir. Lieli Suharti.,MM.,Ph.D., memberikan apresiasi atas pemilihan topik disertasi Dani Harun. Menurutnya Dani Harun yang merupakan lulusan ke-44 prodi DM ini telah menguasi praktik di lapangan serta mempunyai kemampuan strategis terkait bidang yang ditelitinya menambah khazanah hasil penelitian.

Baca Juga: Keren! Ada Teknologi Smart Campus di UKSW

“Prodi Doktor Manajemen berusaha melihat dahulu bidang maupun pengalaman mahasiswa di lapangan sehingga pada prosesnya kami akan bersama-sama membungkusnya dalam praktik manajemen. Hal ini tak lain bertujuan agar hasil penelitian dan ilmu yang diperoleh selama studi dapat bermanfaat di bidang pekerjaan masing-masing,” jelas Lieli.

Dia berharap dengan gelar yang telah diperoleh Dani Harun dapat membawa perubahan melalui berbagai peran seperti perencanaan, pengembangan, serta memiliki kemampuan memperhitungkan perubahan ke depan sehingga memberikan sumbangan stategis di lingkungan Pemprov Jateng.

Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Jateng Dr. Ir. Ihwan Sudrajat, MM yang hadir dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi positif serta rasa bangga dengan bertambahnya ASN di lingkungan pemprov Jateng yang bergelar doktor.

Baca Juga: HUT ke-65, UKSW Gelar Ibadah Syukur dan Upacara Dies Natalis

Menurutnya, hal ini sangat baik bagi atmosfer akademis di kalangan aparatur negara. Dengan diraihnya gelar tersebut dirinya berharap dapat memacu rekan sejawat lainnya untuk kembali berstudi.

“Seperti arahan Pak Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo bahwa Pemprov Jateng membutuhkan aparatur-aparatur bergelar doktor. Semoga dengan gelar yang diperoleh dari UKSW dapat memberikan sumbangsih bagi petani dan masyarakat Jateng,” kata Ihwan.

Rekomendasi
Berita Lainnya