SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Wonogiri (Espos)--Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Wonogiri sepekan lalu telah mengambil sampel air sumur milik warga sekitar lokasi penambangan emas. Sampel air telah dikirim ke laboratorium UNS untuk dilakukan penelitian kandungan mercuri atau tingkat pencemaran lingkungan di Desa Jendi, Selogiri, Wonogiri.

Dalam waktu dua pekan atau akhir Juli diharapkan hasil laboratorium itu sudah diketahui hasilnya. “Sampel air di dua sumur milik warga di Desa Jendi telah diambil untuk mengetahui kandungan pencemaran,” ujar Kepala KLH Safuan saat ditemui Espos di Wonogiri, Jumat (9/7).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kalau hasilnya tercemar, solusi untuk rakyat bagaimana? Safuan menyatakan rakyat tidak mengonsumsi air dari sumur.

Ekspedisi Mudik 2024

Diberitakan sebelumnya,  hasil cek darah warga sekitar lokasi penambangan tambang emas di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Wonogiri menunjukkan 30% warga dari 200 orang yang diperiksa menunjukkan terdapat kandungan mercuri lebih dari 50 ug (mikrogram per liter). Selain itu penelitian 2008, terhadap 53 sumur milik warga, 60% terkandung zat mercuri sehingga tak layak minum.

Guna langkah antisipasi, pihak Puskesmas Selogiri akan melakukan pemeriksaan rutin tiga bulan sekali bagi pengelola tambang ataupun warga sekitar. Jika tubuh pengelola tambang sudah terkontaminasi kandungan mercuri lebih dari 50 ug, maka akan berpengaruhi pada reproduksi.

tus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya