SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo berfoto sebelum pertandingan persahabatan melawan Semen Padang di Stadion Manahan, Solo, Kamis (5/3/2020). (Solopos/ M. Ferri Setiawan)

Solo Solopos.com, SOLO – Persis Solo menolak terus dipojokkan terkait keterlambatan pembayaran gaji pemain. Manajemen beralasan sudah menggelontorkan uang muka kontrak yang jumlahnya tak sedikit bagi Hapidin dkk. di awal musim.

Nominal DP plus gaji yang sudah dibayarkan hingga Februari diklaim sudah mencapai 25% dari nilai kontrak secara keseluruhan. Manajer Persis, Hari Purnomo, mengatakan 25 pemain telah menerima uang muka kontrak saat menandatangani perjanjian kerja sama dengan klub.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo Bakal Laporkan Ibu Kos yang Usir 3 Perawat ke Polisi

Hanya dua pemain Persis Solo yang cuma mengandalkan skema gaji bulanan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hari menjelaskan DP yang diberikan bervariasi mulai 10% sampai 20% dari nilai kontrak.

“Nominal DP apabila ditambah dengan gaji hingga bulan Februari itu jika dikalkulasi sudah 25% dari nilai kontrak, bahkan lebih,” ujar Hari saat dihubungi Solopos.com, Senin (27/4/2020).

Hari mencontohkan Bruno Casimir sudah diberi uang muka Rp100 juta dari total nilai kontrak sebesar Rp500 juta. Pemasukan sang pemain masih ditambah gaji yang diberikan Januari dan Februari dengan total Rp70 juta. Artinya bek kelahiran Kamerun itu sudah mengantongi Rp170 juta atau 34% dari nilai kontrak secara keseluruhan.

Heboh Hand Sanitizer Berstiker Foto Bupati Sri Mulyani di Klaten, Ganjar Pranowo Beri Peringatan

“Pemain justru malah mendapat nominal lebih sedikit [hingga April] apabila klub hanya mengandalkan skema pembayaran gaji bulanan tanpa pemberian uang muka,” klaim Hari.

Kebijakan PSSI

Sebagai informasi, PSSI menyatakan klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja yang telah disepakati dengan pemain, pelatih dan ofisial. Ihwal gaji, klub membayar maksimal 25% dari kewajiban yang tertera di kontrak kerja selama Maret sampai Juni.

Perbedaan cara pandang dalam menyikpai regulasi terkait gaji menjadi pangkal mula perselisihan penggawa Persis Solo dengan manajemen. Pemain Persis yang diwakili kapten Bruno Casimir menilai manajemen memberi tafsir sendiri atas aturan PSSI. Sang pemain menyebut pemain berhak menerima 25% gaji hingga Juni, terlepas dari uang muka kontrak yang diberikan.

Patut Dicontoh, 28 Orang Klaster Gowa di Sragen Sukarela Masuk Gedung Karantina

“Mereka tidak kunjung bayar gaji sampai Juni karena pemain dianggap sudah terima gaji lebih dari 25% dari nilai kontrak. Padahal tim-tim lain tetap membayar 25% gaji [dari Maret sampai Juni],” ujar Bruno beberapa waktu lalu.

Sesepuh Pasoepati, Mayor Haristanto, mendorong manajemen dan pemain saling memahami kondisi sulit yang tengah terjadi di masa pandemi Covid-19. “Kalau semua ingin menangnya sendiri ya susah, harus ada solusi tengah berangkat dari regulasi yang ada,” saran Mayor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya