SOLOPOS.COM - Ilustrasi pasien. (Freepik)

Solopos.com, PONOROGO -- Kasus pasien positif Covid-19 di Kabupaten Ponorogo terus bertambah. Pada Senin (22/6/2020), terkonfirmasi satu pasien positif Covid-19, sehingga total kasus di Ponorogo ada 38 pasien positif.

Satu pasien positif tersebut merupakan seorang mahasiswi yang berusia 23 tahun asal Desa Ngraket, Kecamatan Balong. Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, mengatakan adanya tambahan satu pasien positif ini merupakan seorang mahasiswi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemerintah Klaim 98% Kasus Covid-19 di Perkotaan, Benarkah?

Pasien ini sudah sejak tiga bulan lalu di rumah karena kampusnya menerapkan belajar dari rumah. Selama berada di rumah, pasien kasus Covid-19 Ponorogo ini beberapa kali beraktivitas di luar rumah untuk berbelanja dan bertemu saudara atau temannya.

Pasien ini termasuk orang tanpa gejala, karena yang bersangkutan tidak mengalami keluhan sama sekali. Mahasiswi ini diketahui terinfeksi Covid-19 setelah melakukan rapid test sebagai syarat untuk kembali ke kampus pada 19 Juni 2020. Ternyata hasilnya menunjukkan reaktif.

Indikasi SKD Palsu di PPDB Jateng, Ganjar Ancam Seret ke Penjara

“Karena hasilnya reaktif, kemudian dilakukan tes swab PCR. Dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19,” kata Ipong, Selasa (23/6/2020), tentang kasus terbaru Covid-19 Ponorogo itu.

Bupati menyampaikan dengan adanya tambahan satu pasien tersebut, saat ini jumlah pasien positif di Ponorogo ada 38 orang. Sebanyak 23 orang di antaranya sembuh dan isolasi rumah sakit 13 orang serta dua orang meninggal dunia.

Super Spreader dari Palembang Tularkan Virus Corona ke 9 Orang Sebelum Meninggal

Di samping kasus baru positif Covid-19, di Ponorogo ada satu lagi pasien yang sembuh. “Saya juga menyampaikan ada satu pasien positif yang sembuh. Yaitu pasien nomor 06 dari Desa Jebeng, Kecamatan Slahung,” ujar dia.

Awas OTG

Ipong mengingatkan kepada masyarakat supaya lebih mentaati protokol kesehatan Covid-19. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah orang tanpa gejala (OTG). Hal ini karena orang yang terjangkit virus ini memiliki gejala yang beragam, ada yang menunjukkan gejala berat.

Risma Klaim Kasus Covid-19 di Surabaya Menurun, Ini Alasannya

Tetapi ada juga kasus positif Covid-19 di Ponorogo yang tidak menunjukkan gejala sama sekali. “Siapakah OTG? Bisa saya, Anda, keluarga kita, teman kita, teman ibadah kita, orang yang baru kita temui. Orang-orang ini bisa disebut OTG bisa juga tidak,” ujar dia.

Menurutnya, tempat rawan penularan melalui OTG yakni pasar, warung, kafe, angkringan, rumah makan, tempat ibadah, tempat wisata, dan kendaraan umum.

Jadi Zona Hijau Covid-19, Salatiga Malah Tambah 4 Kasus Positif

“Saya ingatkan lagi, jangan karena kita sudah berada di zona kuning, kita lalai terhadap semua protokol kesehatan. Upayakan tetap di rumah, jika tidak ada urusan yang sangat penting. Jangan sia-siakan pengorbanan kita selama tiga bulan terakhir. Semua orang bisa berisiko tertular dan menularkan, tetap disiplin terhadap protokoler kesehatan,” terang Ipong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya