SOLOPOS.COM - Tim dari LPPM UB Malang memaparkan tahapan pembangunan water fountain Telaga Ngebel Kamis (19/5/2022). (Istimewa/Kominfo)

Solopos.com, PONOROGO — Pemerintah Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berencana membangun water fountain atau air mancur untuk memperindah Telaga Ngebel. Pembangunan air mancur yang dapat menari itu diperkirakan membutuhkan anggaran miliaran rupiah.

Hal itu disampaikan tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya Malang saat memaparkan tahapan pembangunan water fountain, Kamis (19/5/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu peneliti dari LPPM UB, Eddi Basuki Kurniawan, mengatakan rencananya water fountain ini akan dibangun di perairan Telaga Ngebel. Posisinya tidak berada di tengah dan tidak terlalu di pinggir telaga.

Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan air mancur menari itu pun miliaran rupiah. Pembangunan tribun area Rp600 juta, rumah panel Rp800 juta, pengadaan travo listrik Rp1,5 miliar, dan pembangunan water fountain sendiir Rp1,1 miliar.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Nahas, Petani Berusia 80 Tahun di Ponorogo Ditemukan Tewas di Sumur Tua

“Water fountain nanti dibangun oada 2023. Pembangunan water fountain itu membutuhkan infrastruktur penunjang,” jelas dia.

Nantinya air mancur menari ini juga tidak menyala selama 24 jam non-stop. Namun, pada jam-jam tertentu tergantung pemograman.

‘’Seperti di tempat wisata yang lain, di jam tertentu sehingga pengunjung bisa berkumpul untuk menyaksikan,’’ jelasnya.

Terpisah, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan bahwa proyek water fountain di Telaga Ngebel sudah memasuki perancangan detail engineering design (DED). Selain itu, saat ini sedang melengkapi dokumen lingkungan dan analisis mengenai dampak lalu lintas (andalalin), serta penunjukan konsultan pengawas.

Baca Juga: Hasil Riset Kesdas, 4 dari 10 Orang Ponorogo Menderita Hipertensi

‘’Tim sudah survei ke lokasi, mudah-mudahan tahun ini bisa naik lelang,’’ tegasnya.

Bupati mengungkapkan bahwa pembangunan water fountain itu tidak bisa diburu-buru. Sebab, harus melibatkan lintas sektoral. Di antaranya, Pemprov Jatim, Perhutani, dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.

‘’Kita selalu koordinasikan supaya tidak terjadi kesalahpahaman,’’ ungkapnya.

Sugiri menyampaikan pengembangan kawasan strategis di Telaga Ngebel butuh tahapan. Pembangunan water fountain itu diawali dengan persiapan sarana penunjang. Pengembangan akan memerlukan anggaran lebih besar jika harus menyediakan sentra pedagang, area parkir memadai, dermaga wisata air, pasar agrobisnis, dan pembangunan jalan layang.

‘’Anggarannya belum cukup kalau ingin kita paksakan,’’ pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya