Solopos.com, BANJARNEGARA — Telaga Merdada adalah bendungan di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Objek wisata ini merupakan telaga terluas di antara telaga-telaga yang berada di Dataran Tinggi Dieng. Telaga ini memiliki luas kurang lebih 25 hektar (ha) dengan kedalaman 2-10 meter.
Kawasan lahan di tepian telaga dimanfaatkan oleh warga setempat untuk menanam berbagai jenis sayuran. Surga tersembunyi ini pun menyimpan kekayaan berupa ikan-ikan air tawar yang sangat berlimpah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dulunya, telaga ini merupakan kawah gunung berapi yang kemudian terisi air. Karena airnya yang tidak pernah surut, meskipun saat musim kemarau, maka air Telaga Merdada ini dimanfaatkan sebagai irigasi untuk ladang pertanian di sekitarnya.
Baca juga: Asale Keresidenan Kedu, Kota Maju Zaman Jawa Kuno
Sementara itu, dilansir dari Bisnis.com, Rabu (5/1/2021), pengembangan wisata di telaga ini berawal pada Juli 2021 silam. Saat itu, Budhi Sarwono yang masih menjabat sebagai Bupati Banjarnegara mengunjungi Telaga Merdada untuk melakukan perencanaan pengembangan wisata.
Menurut Budhi, telaga ini memiliki potensi untuk dikembangkan dan dipopulerkan sebagai objek wisata alam yang indah dan bersih. Salah satu keunikan yang menjadi potensi dari tempat ini adalah air yang tertampung murni berasal dari hujan yang turun.
Wisata Alam Banjarnegara
Proses awal pengembangan Telaga Merdada ini dimulai dengan melakukan pembersihan kawasan. Hingga pada Agustus 2021 silam, dilansir dari sda.pu.go.id, Kepala SNVT Pembangunan Bendungan Balai Besar Wikayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Tampang mengatakan Telaga Merdada mengalami pendangkalan dan sedimentasi dari waktu ke waktu sehingga perlu ditangani lebih lanjut.
Dalam hal ini, Tampang merujuk pada permintaan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo untuk merevitalisasi Telaga Merdada yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat sekitar sehingga pihaknya melakukan pengulasan rancangan yang sudah dibuat oleh Dinas PUSDATARU Jawa Tengah.
Baca juga: Dikenal Angker, Curug Titang Temanggung Simpan Pesona Alam Ciamik
Lebih lanjut, dirinya mengatakan tujuan revitalisasi tersebut untuk mengembalikan fungsi telaga sebagai tampungan air alami, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pemenuhan air baku, pertanian, dan perkebunan.
Di samping pengerukan sedimentasi, upaya revitalisasi tersebut juga mencakup konservasi air dan mengamankan mata air yang ada di sekitar telaga, sehingga air dapat tertampung dalam telaga dan dimanfaatkan oleh masyarakat dengan lebih optimal.
Baca Juga: 3 Binatang Buas di Pulau Nusakambangan, Buaya – Kawuk
Terkait waktu pelaksanaan revitalisasi, Tampang memperkirakan bahwa projek revitalisasi akan dimulai pada tahun ini. Tampang saat itu menjelaskan bahwa proses revitalisasi masih memerlukan kelengkapan dokumen, seperti dokumen lingkungan dan ulasan rancangan. Projek ini menggunakan sistem multiyears contract (MYC) dengan tiga tahun anggaran.
Dengan adanya proyek revitalisasi ini, diharapkan kawasan Telaga Merdada ini bisa semakin menonjol potensinya, baik secara manfaat sosial dan juga pariwisata,mengingat bahwa Telaga Merdada ini merupakan bendungan yang terbuat melalui proses alam yang panjang.