New York –– Miguel Cotto akhirnya mengklaim titel juara dunia kelas super-welter versi WBA. Hasil tersebut diraihnya usai mengalahkan juara sebelumnya, Yuri Foreman.
Pada pertarungan yang dilangsungkan di Yankee Stadium, Minggu (6/6) siang WIB, Foreman menang lewat cara yang sedikit aneh. Ketika pertarungan memasuki ronde ketujuh, Foreman terpeleset dan terjatuh dua kali sehingga menyebabkan lututnya cedera.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
Foreman memang masih melanjutkan pertarungan, namun gerakannya menjadi terbatas. Petinju asal Israel ini kemudian jatuh lagi di rode kedelapan dan lututnya kembali menghantam kanvas.
Sebuah handuk putih kemudian dilemparkan, namun wasir Arthur Mercante Jr menyatakan pertandingan masih berlanjut. Alasannya, sang wasit tak tahu siapa yang melempar handuk dan melihat kedua petinju masih mampu untuk melanjutkan pertarungan.
Cotto akhirnya mengakhiri pertarungan ini kala ronde kesembilan berjalan 42 detik. Hook kirinya menghantam tubuh Foreman, membuat sang juara menghantam tali dan terjatuh ke kanvas. Cotto pun tampil sebagai juara kelas super-welter yang baru.
Hasil ini bagai sebuah kebangkitan bagi Cotto setelah ditaklukkan oleh Manny Pacquiao akhir 2009 silam. Sebagai informasi, inilah pertarungan perdananya usai ditaklukkan Pacquiao.
Berkat kemenangan ini, rekor Cotto berubah menjadi 35-2, di mana 28 kemenangan di antaranya diraihnya dengan meng-KO lawan.
dtc/tya