SOLOPOS.COM - Peneliti Zhang Zhao menggunakan alat pembaca sinyal otak di depan kendaraan yang diuji coba. Demonstrasi dilakukan di Universitas Nankai, Tianjin, Tiongkok. (Reuters/Kim Kyung)

Teknologi berikut datang dari Tiongkok.

Harianjogja.com, TIONGKOK-Peneliti Tiongkok menciptakan alat yang pengendali mobil dengan menggunakan ketrampilan pikiran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tim peneliti dari Universitas Nankai, timur laut kota pelabuhan di Tiongkok, Tianjin ini mengembangkan alat tersebut selama dua tahun. (Baca Juga : MOBIL KONSEP : Canggih, Mobil Ini Bisa Jalan Cuma Pakai Pikiran)

Alat ini akan membaca signal otak sehingga dapat mengendalikan gerakan mobil, baik berjalan lurus, mundur, berhenti, mengunci atau membuka pintu. Semua dilakukan tanpa perlu menggerakan kaki dan tangan.

Penelitia Zhang Zhao kepada Reuters, Senin (7/12/2015), alat ini terdiri dari 16 sensor yang mampu menangkap signal electroencephalogram (EEG) dari si pengemudi. Mereka mengembangkan program komputer yang menyeleksi signal yang relevan dan menerjemahkan ke dalam bahasa pemprogaman sehingga dapat mengandalikan mobil.

“Sinyal EEG diterima alat ini kemudian ditransmisikan ke program komputer. Lalu komputer akan memproses signal untuk dikelompok-kelompokan. Baru keinginan pengemudi dapat dikenali kemudian diterjemahkan untuk memberikan perintah pada mobil. Proses menerjemahkan sinyal EEG yang dapat dilakukan komputer menjadi penemuan besar,” kata Zhang.

Asosiasi Profesor Duang Feng dari Universitas College of Computer and Control Engineering memimpin proyek ini. Dia menyatakan teknologi ini membantu kehidupan manusia lebih baik. Ada kemungkinan teknologi ini dikembangkan mammpu mengemudi mobil lebih baik, seperti Google Self Driving Car (SDC).

“Mengemudi tanpa sopir dapat memberi manfaat bagi kita, karena kita dapat memanfatkan sisi lain dari otak yakni mengemudi menggunakan alat ini. Melalui proyek ini, kami berharap dapat lebih baik melayani manusia,” kata dia.

Duan menuturkan kekhawatiran mengenai potensi kecelakaan saat pemilik tak berkonsentrasi tak terbukti, karena konsentrasi hanya dibutuhkan saat kendaraan berubah posisi, seperti mengganti jalur atau membelok. Dengan kata lain, alat ini memberikan kesempatan pengemudi hanya duduk di belakang kemudi sambil mengontrol laju mobil menggunakan pikiran.

Tujuan penelitian ini untuk membantu orang berkebutuhan khusus yang secara fisik tak dapat mengemudi mobil.

“Proyek ini punya dua tujuan besar. Satu menyediakan metode mengemudi tanpa tangan dan kaki bagi difabel dan kedua untuk mendorong orang menjaga kesehatan dengan cara baru, mengemudi dengan intelektual,” terangnya.

Sementara waktu, penelitian yang didukung manufaktur mobil, Tiongkok, Great Wall Motor hanya dapat dipergunakan untuk jalur yang lurus. Belum ada rencana untuk diproduksi masal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya