SOLOPOS.COM - Ilustrasi Tsunami (Okezone)

Teknologi terbaru untuk peringatan tsunami dan gempa sedang dikaji Indonesia dan Jepang.

Solopos.com, JAKARTA — Peneliti dan perekayasa Indonesia berkolaborasi dengan Jepang mengkaji teknologi terbaru peringatan dini gempa dan tsunami super cepat menggunakan jaringan kabel komunikasi bawah laut Indonesia Dense Oceanfloor Network System for Earthquake and Tsunamis (INA–Donet).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam Wimpie Agoeng Noegroho Aspar, Indonesia dan Jepang akan melakukan penelitian lebih dulu sebelum merilis teknologi peringatan gempa dan tsunami.

Ekspedisi Mudik 2024

“Awalnya kita akan lakukan riset bersama dulu, untuk bisa memutuskan di mana alat ini harus di pasang. Pemasangannya baru untuk uji coba saja,” kata Wimpie Agoeng Noegroho Aspar, seperti dilansir Kantor Berita Antara, Rabu (21/10/2015).

Beberapa lokasi yang menurut dia berpotensi menjadi tempat uji coba teknologi terbaru yang dapat melengkapi atau menggantikan tsunami buoy, yakni bagian selatan Selat Sunda, bagian barat Sumatra Barat dan bagian selatan perairan Bali yang menurut banyak peneliti merupakan celah seismik di Indonesia.

“Kita butuh teknologi terbaru peringatan dini itu, dengan menggunakan kabel komunikasi bawah laut tentu sistem peringatan dini untuk gempa dan tsunami akan jauh lebih baik,” ujar dia.

Menurut Wimpie, kolaborasi itu memungkinkan pembagian data dan pengetahuan tentang teknologi terbaru INA-Donet dengan dukungan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan Kementerian Koordinator Maritim dan Sumberdaya.

Bersama dengan BPPT, lembaga dan instansi lain yang terkait dengan mitigasi kebencanaan seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga dilibatkan dalam kolaborasi itu.

BPPT sebenarnya sudah dua dasawarsa bekerja sama dengan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTECH) dan menghasilkan beragam kajian di bidang sains dan teknologi serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia.

Ia mengatakan, kolaborasi kali ini dilakukan khusus untuk uji coba teknologi terbaru sistem peringatan dini dengan teknologi kabel komunikasi bawah laut yang lebih aman dari aksi pencurian dan kerusakan akibat vandalisme.

Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Medi Herlianto, mengatakan teknologi terbaru itu bisa mempercepat respons masyarakat untuk evakuasi saat terjadi gempa dan tsunami dan menekankan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tetap penting. “Ini alat lebih canggih, sehingga masyarakat bisa lebih cepat lindungi diri dalam proses evakuasi,” ujar dia.

Medi mengatakan Indonesia sudah memiliki program Rencana Induk Pengurangan Risiko Bencana Tsunami (RIPRBT) dan penerapan teknologi terbaru seperti INA-Donet untuk pengurangan risiko bencana tsunami bisa masuk dalam rencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya