SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Reuters/Raheb Homavandi)

Teknologi nuklir Indonesia akan digunakan dalam pembangkit listrik jika Presiden Jokowi memberi persetujuan.

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan siap menjalankan proyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan kapasitas 5.000 megawatt (MW) yang akan selesai pada 2025. Kini, pihaknya tengah menunggu instruksi presiden untuk mengeksekusi pengembangan PLTN tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM Maritje Hutapea mengatakan saat ini pihaknya sudah mengantongi buku putih berupa rencana pengembangan PLTN. Buku putih tersebut telah ditandatangani Menteri ESDM Sudirman Said dan tinggal menunggu instruksi presiden untuk meluncurkannya.

“Kami menunggu kepatuhan dari Presiden, go or not go. Begitu Presiden bilang go nuclear, kami sudah siap,” tuturnya di Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Dirinya menyatakan untuk penetapan lokasi sudah tidak ada masalah. Pasalnya, sudah banyak pemerintah daerah yang bersedia pembangunan PLTN dilakukan di wilayahnya.

Maritje mengaku pemerintah daerah Kalimantan dan Pulau Bangka sudah bersedia dijadikan wilayah pembangunan PLTN. Khusus di Pulau Bangka, selain sudah ada kajian tapak yang menyatakan siap menjadi tempat pembangunan PLTN hingga 10.000 MW, bahan baku berupa uranium pun cukup melimpah.

Selain itu menurut Maritje para investor berminat membangun PLTN di Indonesia diantaranya berasal dari Korea Selatan dan Rusia. “Kalau investor sudah banyak, saya sebulan saja, di aneka energi sudah ada tiga investor,” ujarnya.

Meski sudah mendapat respons positif, Maritje mengatakan pemerintah tidak akan buru-buru dalam mengembangkan energi nuklir. Pasalnya, masih ada pihak yang mengkhawatirkan keamanan energi tersebut. Kekhawatiran tersebut menurut Maritje dinilai wajar, tetapi pemerintah akan bertanggung jawab untuk pengembangan energi nuklir tersebut.

Pemerintah berjanji akan melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan serta publik untuk membahas masalah pengembangan nuklir sebagai energi. Sosialisasi akan diskusi akan dikedepankan pemerintah untuk mewujudkan program pengembangan energi nuklir.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana sebelumnya mengatakan dengan buku putih yang tengah ditinjau presiden akan mensosialisasikan rencana pemerintah yang serius untuk mengembangkan pembangkit listrik berbasis nuklir. Keterlibatan banyak pihak menurutnya memang diperlukan terutama untuk menjelaskan bahwa pemanfaatan tenaga nuklir bukan lagi hal yang tabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya