SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengemudi mobil. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Mozilla melakukan penelitian terhadap 25 jenama otomotif dan hasilnya teknologi yang dibenamkan di dalam mobil bisa mengumpulkan sejumlah data dan informasi pribadi pemiliknya. Penelitian itu bertajuk Privacy Not Included. Simak  ulasannya di info otomotif kali ini.

Mozilla meninjau 25 jenama otomotif seperti BMW, Ford, Toyota, Tesla, Kia, hingga Subaru untuk penelitian tersebut. Mereka menemukan jenama yang diteliti dapat mengumpulkan data yang sangat pribadi seperti aktivitas seksual, status imigrasi, ras, ekspresi wajah, berat badan, informasi kesehatan dan genetik dari para pengendara kendaraan itu, seperti disiarkan laman Mozilla pada Rabu (6/9/2023).

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Dalam penelitian itu, para peneliti dari Mozilla menemukan bahwa data-data dan informasi pribadi pemilik itu dikumpulkan melalui teknologi mobil seperti sensor, mikrofon, kamera, telepon melalui perangkat yang dihubungkan pengemudi ke mobil mereka, serta aplikasi mobil, situs web perusahaan, dealer, dan telematika kendaraan yang kini banyak dilansir oleh merek-merek itu.

Yang sangat mengkhawatirkan adalah data-data itu dapat dengan mudah dijual oleh mereka kepada pihak ketiga. Mereka juga dapat mengambil sebagian besar data itu dan menggunakannya untuk mengembangkan kesimpulan tentang kecerdasan, kemampuan, karakteristik, preferensi pengemudi, dan banyak lagi.

Dalam penelitian itu, Mozilla menyampaikan bahwa tidak ada merek mobil yang memenuhi Standar Keamanan Minimum Mozilla dalam teknologi yang dibenamkan. Secara khusus, peneliti tidak dapat memastikan apakah ada merek yang mengenkripsi semua informasi pribadi yang mereka simpan di kendaraan, dan hanya Mercedes yang menjawab pertanyaan Mozilla tentang enkripsi.

Mozilla tidak main-main dalam penelitian itu mereka telah menghabiskan waktu setidaknya 600 jam untuk membaca kebijakan privasi, mengunduh aplikasi, dan berkorespondensi dengan merek.

Mereka, para peneliti, juga mengkaji kelemahan privasi dan keamanan merek mobil yang tersebar di lima negara seperti AS, Jerman, Jepang, Prancis, dan Korea Selatan.

“Semua mobil baru saat ini adalah mimpi buruk privasi di atas kendaraan yang mengumpulkan informasi pribadi dalam jumlah besar,” ucap direktur program Privacy Not Included Jen Caltrider dikutip dari Antara pada Senin (11/9/2023).

Dalam kajian itu, Nissan yang menjadi produsen terparah, pabrikan mobil Jepang tersebut mengakui dalam kebijakan privasi mereka bahwa mereka mengumpulkan berbagai macam informasi, termasuk aktivitas seksual, data diagnosis kesehatan, dan data genetik – tetapi, tidak menjelaskan caranya.

Mereka dapat membagikan dan menjual preferensi, karakteristik, tren psikologis, kecenderungan, perilaku, sikap, kecerdasan, kemampuan, dan bakat konsumen kepada perantara data, penegak hukum, dan pihak ketiga lainnya.

“Banyak orang menganggap mobil mereka sebagai ruang pribadi — tempat untuk menghubungi dokter, melakukan percakapan pribadi dengan anak Anda dalam perjalanan ke sekolah, menangis karena putus cinta, atau berkendara ke tempat-tempat yang mungkin tidak ingin diketahui dunia. Namun, persepsi itu tidak lagi sesuai dengan kenyataan. Semua mobil baru saat ini adalah mimpi buruk privasi di atas kendaraan yang mengumpulkan informasi pribadi dalam jumlah besar,” kata Jen Caltrider.

Berikut ini hasil penelitian Mozilla terhadap teknologi mobil yang bisa mengumpulkan aneka informasi dan data pribadi para pemilik kendaraan roda empat tersebut dikutip dari mozilla.org pada Senin (11/9/2023):

1. Mereka mengumpulkan terlalu banyak data pribadi (semuanya)

Kami meninjau 25 merek mobil dalam penelitian kami dan kami membagikan 25 “bantingan” tentang cara perusahaan tersebut mengumpulkan dan menggunakan data dan informasi pribadi. Benar: setiap merek mobil yang kami lihat mengumpulkan lebih banyak data pribadi daripada yang diperlukan dan menggunakan informasi tersebut untuk alasan selain untuk mengoperasikan kendaraan Anda dan mengelola hubungan mereka dengan Anda.

Dan perusahaan mobil memiliki lebih banyak peluang pengumpulan data dibandingkan produk dan aplikasi lain, bahkan lebih banyak daripada perangkat pintar di rumah atau ponsel. Mereka dapat mengumpulkan informasi pribadi dari cara Anda berinteraksi dengan mobil Anda, layanan terhubung yang Anda gunakan di mobil Anda, aplikasi mobil (yang menyediakan pintu gerbang ke informasi di ponsel Anda), dan dapat mengumpulkan lebih banyak informasi tentang Anda dari sumber pihak ketiga seperti Sirius XM atau Google Maps.

Cara perusahaan mobil mengumpulkan dan membagikan data Anda begitu luas dan rumit. Intinya adalah mereka dapat mengumpulkan informasi yang sangat intim tentang Anda  mulai dari informasi medis Anda, informasi genetik Anda, kehidupan seks Anda, hingga seberapa cepat Anda mengemudi, di mana Anda mengemudi, dan lagu apa yang Anda mainkan di mobil Anda. Mereka kemudian menggunakannya untuk menemukan lebih banyak data tentang Anda melalui “kesimpulan” tentang hal-hal seperti kecerdasan, kemampuan, dan minat Anda.

2. Sebagian besar (84%) membagikan atau menjual data Anda

Sudah cukup buruk bagi perusahaan raksasa pemilik merek mobil untuk memiliki semua informasi pribadi tersebut, untuk digunakan dalam penelitian, pemasaran, atau “tujuan bisnis” yang sangat tidak jelas. Namun, sebagian besar (84%) merek mobil yang kami teliti mengatakan bahwa mereka dapat membagikan data pribadi pemiliknya — dengan penyedia layanan, pialang data, dan bisnis lain yang sedikit atau tidak kita ketahui sama sekali. Yang lebih buruk lagi, sembilan belas (76%) mengatakan mereka dapat menjual data pribadi Anda.

Jumlah yang mengejutkan (56%) juga mengatakan bahwa mereka dapat membagikan informasi tersebut kepada pemerintah atau penegak hukum sebagai tanggapan atas permintaan. Bukan perintah pengadilan tingkat tinggi, tapi sesuatu yang semudah permintaan informal.

3. Sebagian besar (92%) memberikan sedikit atau bahkan tidak sama sekali kepada pengemudi kendali atas data pribadi mereka

Dua dari 25 merek mobil yang diteliti Mozilla memberikan kontrol data, yang berarti hanya dua merek mobil, Renault dan Dacia, mengatakan bahwa semua pengemudi berhak memiliki data pribadi mereka dan bisa dihapus. Mozilla menganggap penyimpangan ini adalah salah satu perusahaan mobil yang membela privasi pengemudi. Mungkin bukan suatu kebetulan bahwa mobil-mobil ini hanya tersedia di Eropa — yang dilindungi oleh undang-undang privasi General Data Protection Regulation (GDPR) yang ketat. Dengan kata lain merek mobil sering kali melakukan apa pun yang dapat mereka lakukan secara legal terhadap data pribadi pemilk.

Tesla menempati urutan pertama yang pernah diulas Mozilla dalam hal kebijakan privasi.  Yang membedakan mereka adalah mendapatkan AI yang tidak dapat dipercaya. Autopilot bertenaga AI dari merek tersebut dilaporkan menyebabkan 17 kematian dan 736 kecelakaan dan saat ini menjadi subjek berbagai penyelidikan pemerintah.

Teknologi mobil Nissan menempati posisi berikutnya karena mengumpulkan beberapa data privasi konsumen. Data yang dikumpulkan termasuk aktivitas seksual pemilik mobil. Tak ketinggalan, Kia juga menyebutkan bahwa mereka dapat mengumpulkan informasi tentang kehidupan seks pemilik mobil dalam kebijakan privasi mereka. Selain itu enam perusahaan mobil mengatakan mereka dapat mengumpulkan informasi genetik atau karakteristik genetik pemilik.

Tidak hanya Nissan, merek asal Jerman, Volkswagen, Toyota, Kia dan Mercedes-Benz juga memiliki indikasi yang sama, yang pada intinya adalah privasi konsumen tidak bisa dijaga dengan baik.  Para analis memperkirakan pada 2030, monetisasi data mobil dapat menjadi industri yang bernilai hingga  US$750 miliar (atau setara dengan Rp11,5 triliun).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya