Solopos.com, SOLO – Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melirik pemanfaatan limbah uang kertas menjadi hasil kerajinan yang bernilai tinggi.
Pemkot berencana menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Bank Indonesia (BI) cabang Solo untuk mengelola limbah uang kertas tersebut.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo, kepada Keseriusan Pemkot mengelola limbah uang kertas ini telah dilakukan dengan melakukan kunjungan ke kantor LIPI Jl. Raya Jakarta-Bogor Cibinong, Kamis (11/9/2014). “Kami meninjau pengelolaan limbah uang kertas yang diberi oleh BI. Lalu, pihak LIPI juga mempraktekkan bagaimana menyulap limbah uang kertas menjadi papan komposit dengan mesin yang dibuat oleh LIPI,” katanya. Rudy mengatakan selama ini pemanfaatan limbah uang kertas belum tergarap maksimal. Limbah tersebut bahkan tidak memiliki nilai jual. Padahal, Rudy menyebutkan jumlah limbah uang kertas BI di Kota Solo mencapai 140 ton per tahun. “Kalau kita bisa kelola akan sangat bermanfaat,” katanya.
Rudy mengatakan limbah uang kertas bisa digunakan untuk hasil kerajinan yang bernilai tinggi. “Misalnya dapat dijadikan papan partikel, paving block, batako, etanol, serat tekstil, dan bahan baku kertas,” terangnya.