SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pretoria – Dalam beberapa hari terakhir, ada usulan yang mengatakan sepakbola butuh teknologi untuk memperkecil kesalahan di lapangan. Namun, tak selamanya usul ini mendapatkan persetujuan.

Dua kasus terakhir yang membuat penggunaan teknolgi dalam sepakbola kembali diusulkan adalah gol Frank Lampard dan Carlos Tevez. Gol pertama terjadi dalam laga antara Jerman vs Inggris di perdelapanfinal. Sedangkan yang satunya dalam laga Argentina vs Meksiko, juga di babak 16 besar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tetapi cerita dua gol itu berbeda. Gol yang Lampard dianulir, meski bola sudah melewati garis gawang. Sementara yang terakhir disahkan, meski Tevez sudah terperangkap offside.

“Kami (tenis) memiliki teknologi Hawk Eye meski kami tak terlalu memerlukannya. Sementara sepakbola seharusnya menerapkan teknologi ini, tetapi pada kenyataannya sampai saat ini tidak,” tukas petenis Roger Federer di Reuters.

Ekspedisi Mudik 2024

Federer adalah satu dari beberapa orang yang mengusulkan adanya teknologi tambahan supaya kesalahan-kesalahan di lapangan diminimalisir. Selain teknologi berupa Hawk Eye, ada juga yang mengusulkan penggunaan tayangan ulang video sebelum wasit mengambil keputusan.

Tetapi, tak semua orang setuju dengan penggunaan macam-macam teknologi untuk membantu memudahkan pengambilan keputusan. Kiper Argentina, Sergio Romero, adalah salah satu yang menolaknya.

“Teknologi? Tidak untuk saya, karena itu menghilangkan arti sebenarnya dari sepakbola,” ujarnya.

“Sepakbola adalah sesuatu yang dimainkan dengan keluwesan. Jadi, memasukkan chip ke dalam bola, untuk melihat apakah bola itu sudah masuk atau belum, itu seperti menghilangkan keluwesan dari sepakbola itu sendiri.”

“Dan sepakbola pun berakhir untuk pemain-pemain hebat. Sepakbola adalah permainan yang hidup, bukan untuk teknologi,” tandasnya.

Hal serupa diungkapkan oleh Jonathan Ford, Presiden Asosiasi Sepakbola Wales. Menurutnya, penggunaan teknologi di dalam sepakbola bisa membunuh permainan indah.

“Kita memiliki sebuah permainan indah yang dimainkan dan disaksikan jutaan orang di dunia, yang mana juga merupakan olahraga paling populer di dunia,” tukas Ford di ESPN Star.

“Mengapa kita butuh untuk mengubah sesuatu yang brilian hanya karena satu gol Inggris ke gawang Jerman dianulir? Mari bersikap jujur. Andai yang dianulir adalah gol Jerman, apakah negeri ini akan memperdebatkan hal semacam itu?”

“Jika kita menggunakan teknologi garis gawang, maka kita membutuhkan video rekaman ulang. Lalu, setiap keputusan untuk melakukan throw-in pun juga harus diperhatikan. Ini akan mengubah permainan yang selama ini sudah kita kenal,” lanjut Ford lagi.

Sebenarnya, usulan untuk meminimalisir kesalahan di lapangan tak melulu berkaitan dengan teknologi. Ada juga yang mengusulkan untuk menempatkan wasit tambahan di dalam lapangan.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya