SOLOPOS.COM - Jembatan Mojo di Pasar Kliwon yang menghubungi Solo dengan Mojolaban, Sukoharjo. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Lelang proyek rehab Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, sudah dilaksanakan dan sudah ada pemenangnya. Perusahaan pemenang lelang tersebut adalah PT Salim Perkasa Construction.

Perusahaan itu beralamat di Jl Intisari Komplek Intisari Park No. A/1 – Medan (Kota), Sumatra Utara. PT Salim Perkasa Construction berhasil mengalahkan peserta lainnya yang mengikuti lelang yang diumumkan melalui lpse.surakarta.go.id.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan penelusuran Solopos.com di laman tersebut, terdapat 77 peserta tender namun hanya lima di antaranya memberikan harga penawaran. Pagu anggaran proyek rehab dan penggantian lantai Jembatan Mojo, Pasar Kliwon, Solo, itu mencapai Rp30 miliar.

PT Salim Perkasa Construction menjadi pemenang lelang rehab Jembatan Mojo, Solo, dengan harga penawaran Rp28.103.460.098,63. Pegawai Staf Teknis Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Andreawan Setyo Nugroho, menjelaskan per Senin (6/6/2022) proses lelang memasuki masa sanggah.

Jika tidak ada sanggahan yang berujung pembatalan pemenang tender, PT Salim Perkasa Construction akan menandatangani kontrak kerja proyek tersebut pada pekan depan. Setelah itu, kontraktor tersebut akan langsung menggarap proyek tersebut.

Baca Juga: Rehab Jembatan Mojo Solo Tak Bisa Ditunda, Ternyata Ini Alasannya

Meski begitu, jembatan penghubung Solo-Sukoharjo itu tidak akan langsung ditutup untuk lalu lintas kendaraan. “Masih ada proses pabrikasi lantai panel segmental ortotropik baja selama sekitar dua bulan. Setelah itu pekerjaan konstruksi di lapangan,” katanya kepada Solopos.com di temui di kantornya, Selasa (7/6/2022).

Saat pekerjaan konstruksi di lapangan oleh pemenang lelang itu lah, manajemen rekayasa lalu lintas rehab Jembatan Mojo, Solo, baru mulai diterapkan. Andreawan memperkirakan rekayasa lalu lintas dilakukan mulai sekitar Agustus atau September.

Tidak Ditutup Total

Itu pun jembatan tidak akan ditutup total. Penutupan dilakukan bertahap antara sisi utara dan selatan. Saat satu sisi jembatan ditutup, sisi lain masih bisa dilewati kendaraan.

Baca Juga: Jembatan Mojo Penghubung Solo-Mojolaban bakal Direhab, Jalan Ditutup?

“Jembatan bisa dilalui mobil namun kami memikirkan keamanan dengan kondisi antara sungai dan jembatan yang cukup tinggi. Kami memutuskan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua selama proses pembangunan,” ungkap Andreawan.

Jembatan Mojo Solo memiliki panjang 225 meter dibagi empat bentang. Jembatan itu merupakan tipe A dengan total lebar 9 meter, lebar jalan 7 meter dan trotoar kanan dan kiri masing-masing satu meter. Pekerjaan rehab Jembatan Mojo Solo mempertahankan lebar jembatan itu.

Sementara itu berdasarkan penelusuran Solopos.com, PT Salim Perkasa Construction selaku pemenang lelang rehab Jembatan Mojo, Solo, disebut merupakan perusahaan yang berpengalaman dalam mengerjakan proyek nasional.

Baca Juga: Sebelum Ada Jembatan Mojo, Warga Pakai Perahu Seberangi Bengawan Solo

Berdasarkan informasi di laman indokontraktor.com, PT Salim Perkasa Construction dapat mengerjakan proyek-proyek dengan subklasifikasi konstruksi bangunan komersial, bangunan gedung lainnya.

Kemudian konstruksi saluran air, pelabuhan, dam, dan prasarana sumber daya air lainnya, konstruksi pengolahan air minum dan air limbah. Juga konstruksi jalan raya, jalan, rel kereta api, landasan pacu bandara, pekerjaan jembatan, jalan layang, terowongan dan subways.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya