SOLOPOS.COM - Sosialisasi Pentingnya Germas di Car Free Day Boyolali, Minggu (11/9/202). (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, BOYOLALI —Melalui Peraturan Bupati 36 Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Boyolali berkomitmen menggalakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) agar masyarakat membudayakan hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Dokter umum Rumah Sakit Umum Islam Boyolali, dr. Atika Asti Pratiwi, mengatakan Germas bisa menjadi salah satu langkah pencegahan untuk menekan angka stunting di Boyolali.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Germas, walaupun dari langkah-langkahnya itu banyak ke penanganan penyakit yang tidak menular, tapi ada juga langkah penanganan pada penyakit yang menular, seperti cuci tangan dan pemberian asi selama 0-6 bulan, jadi pemberian ASI bisa mencegah stunting, yang cuci tangan bisa mencegah penyakit menular yang lain,” ujar dia saat ditemui dalam sosialiasi germas di Car Free Day Boyolali, Minggu (11/7/2022).

Menurut Atika, Germas semestinya dilakukan dan didukung oleh seluruh elemen, baik dari masyarakat, tenaga kesehatan, maupun pemerintah terkait.

“Germas harus dilakukan oleh semua elemen bangsa. Ndak bisa cuma tenaga kesehatan, jadi seluruh masyarakat, pemerintah dan lain-lain harus melakukan Germas,” imbuh dia.

Atika menjelaskan secara singkat komponen utama dalam kegiatan Germas. Pertama, masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan aktivitas fisik.

“Aktivitas fisik dilakukan selama 30 menit dalam satu hari, dilakukan selama tiga sampai lima kali dalam sepekan,” ucap dia.

Kedua, masyarakat terus meningkatkan perilaku hidup sehat. “Contohnya, tidak minum alkohol, tidak merokok, cuci tangan,” dia.

Ketiga, masyarakat mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, serta pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama 0-6 bulan. Kondisi kekurangan gizi, vitamin, dan mineral dalam waktu yang cukup lama bisa menyebabkan stunting.

Keempat, masyarakat melakukan pengecekan kesehatan secara berkala.

“Masyarakat harus rutin cek kesehatan apalagi bila umurnya diatas 40 tahun, dan punya riwayat-riwayat genetik seperti gula, darah tinggi dari orang tua,” jelas dia.

Kelima, masyarakat mesti menjaga, melindungi dan memperbaiki kondisi lingkungan. “Jadi misal membuang sampah pada tempatnya, untuk menghindari beberapa penyakit yang ada resiko menular,” papar dia.

Keenam, meningkatkan edukasi kesehatan masyarakat untuk senantiasa berperilaku hidup sehat.

“Masyarakat bisa mencari edukasi soal kesehatan, melalui handphone, internet dan lain-lain,” jelas dia.

Mengutip dari laman resmi Kemenkes http://p2ptm.kemkes.go.id , Setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, yaitu perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih.

Pola makan berkaitan dengan aspek gizi dalam makanan yang dikonsumsi oleh anak dalam masa pertumbuhan.

Idealnya, dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein nabati dan hewani. Proporsi protein lebih banyak daripada karbohidrat.

Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita.

Para calon ibu penting untuk memahami pemenuhan kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.

Faktor penyebab stunting juga dikarenakan rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada risiko ancaman penyakit infeksi.

Selain itu, seringkali masalah-masalah non kesehatan menjadi akar dari masalah stunting, baik itu masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, kemiskinan, kurangnya pemberdayaan perempuan, serta masalah degradasi lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya