SOLOPOS.COM - Waduk Cengklik Park di Kecamatan Ngemplak, sudah dibuka untuk umum, Rabu (3/3/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI-– Libur Lebaran 2022 diprediksi membuat sejumlah tempat pariwisata Boyolali dipenuhi pengunjung. Menyusul banyaknya pemudik datang setelah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19.

Guna menekan lonjakan kasus Covid-19, Dinas Pemuda, Olahrga, dan Pariwisata (Disporapar) Boyolali membatasi jumlah pengunjung yang masuk di tempat wisata.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk persiapan libur Gebyar Syawalan di era liburan masyarakat yang mudik, kami antisipasi dengan surat imbauan dari Disporapar. Intinya masyarakat diizinkan untuk kegiatan pariwisata tapi dengan kapasitas maksimal 75 persen,” kata Kepala Disporapar Boyolali, Supana, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (3/5/2022).

Surat imbauan Disporapar Boyolali kepada tempat-tempat wisata tersebut, kata Supana, berisi imbauan untuk selalu mematuhi aturan pemerintah. Aturan tersebut sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) yang tertuang dalam instruksi bupati.

Baca Juga: Piknik ke Boyolali, Cek Lokasi Wisata yang Wajib Dikunjungi  

Lebih lanjut, pembatasan 75 persen kapasitas maksimal tersebut dimaksudkan untuk mewaspadai kemungkinan bergejolaknya Covid-19. “Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, kami juga akan mengadakan monitoring di destinasi wisata. Teman-teman di Disporapar akan kami jadwalkan kegiatan monitoring,” kata Supana.

Kepala Disporapar Boyolali juga mengatakan telah mengadakan koordinasi lintas sektoral termasuk dengan Polres Boyolali untuk pengamanan di tempat-tempat wisata. “Jadi Kapolres menginstruksikan kepada semua Kapolsek untuk berkonsentrasi di daerah wisata, kami berterima kasih atas itu,” jelas dia.

Dengan kerjasama lintas sektoral, Supana berharap pariwisata tetap berjalan namun tidak menimbulkan penyebaran Covid-19. Selanjutnya, Supana memperkirakan tempat-tempat yang akan ramai pada momen Lebaran 2022 ini adalah lokasi yang juga bisa digunakan masyarakat melaksanakan halalbihalal.

“Jadi tempat-tempat yang menjadi favorit adalah tempat-tempat wisata atau restoran yang menyediakan indoor ataupun outdoor untuk kepentingan halalbihalal,” jelasnya.

Baca Juga: Buka hingga Malam, Tiket Waduk Cengklik Park Boyolali Capai Rp130.000

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin, mengatakan Polres Boyolali mendirikan pos pantau di tempat-tempat wisata. Pos pantau didirikan di kawasan wisata untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan seperti yang terjadi pada tahun lalu di Waduk Kedung Ombo.

“Berkaca pada pengalaman tahun lalu di Waduk Kedung Ombo terjadi kecelakaan tenggelamnya penumpang perahu yang sedang berwisata. Jadi terbalik perahunya. Sembilan orang meninggal dunia,” kata Asep pada Senin (11/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya