SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BOYOLALI — Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Boyolali, mengusulkan penambahan tiga traffic light atau lampu pengatur lalu lintas di Jl Ngasem-Boyolali. Hal itu menyusul tingginya angka kecelakaan di sejumlah lokasi jalan berstatus jalan negara itu.

Usulan itu disebutkan Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishubkominfo Boyolali, Sigit Harimulyo saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (15/5/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Masalah itu sudah disepakati. Permasalahan terletak di titik kewenangan karena jalur itu merupakan kewenangan pusat,” terang Sigit.

Sigit mengakui tren kecelakaan di Jl Ngasem-Boyolali, di antaranya, terjadi di lokasi pertigaan Randusari dan Tegalwire, Kecamatan Mojosongo.

“Termasuk skala prioritas. Mudah-mudahan penambahan tiga traffic light bisa terealisasi via APBN tahun depan. Tentu semua berharap nantinya hal itu mengurangi kasus kecelakaan di Boyolali,” tandasnya.

Dia menerangkan usulan itu telah disampaikan melalui rapat koordinasi bersama Dinas Perhubungan Jateng. Dia mengakui Dirjen Perhubungan Darat telah meminta inventarisasi rambu-rambu lalu lintas, termasuk lampu pengatur lalu lintas di jalur tersebut. “Pusat sudah mengundang kami lalu usulan pun sudah kami sampaikan. Termasuk, kami memberi rekomendasi [penambahan rekayasa lalu lintas di Boyolali],” tukasnya.

Keterangan Sigit tersebut sekaligus sebagai tanggapan keluhan warga mengenai potensi kerawanan kecelakaan lalu lintas di jalur utama Jl Solo-Semarang. Selain dua pertigaan di Jl Ngasem-Boyolali, Sigit menyebut usulan penambahan lampu pengatur lalu lintas dipasang di Jl Boyolali-Ampel, atau menuju ke Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya