SOLOPOS.COM - Ilustrasi tes swab Covid-19. (Reuters-Edgar Su)

Solopos.com, SUKOHARJO-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo akan menggencarkan pengambilan uji swab dengan metode PCR di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Langkah ini sebagai upaya memutus penyebaran virus Corona pada klaster perkantoran.

Bupati Sukoharjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat Kabupaten Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengatakan aparatur sipil negara (ASN) terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik akan menjadi sasaran tes swab massal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Uji swab akan diintensifkan dilakukan kepada ASN setelah dua kasus pejabat di lingkungan Pemkab Sukoharjo terkonfirmasi positif Covid-19. Kedua pejabat tersebut masing-masing Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sukoharjo, Widodo dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Abdul Haris Widodo.

"ASN jadi sasaran uji swab agar tidak muncul klaster perkantoran di Pemkab Sukoharjo," kata Wardoyo, Minggu (13/9/2020).

Cek Rekening! Bantuan Modal Usaha Tahap Ke-2 Untuk 7.000 UMKM Sukoharjo Sudah Cair

Tracing

Sebelumnya Gugus Tugas telah melakukan tracing berupa pemeriksaan swab hidung/tenggorokan dengan metode PCR terhadap kontak erat Pj Sekda. Tak hanya itu juga dilakukan rapid test untuk kontak lainnya. Dari hasil pengambilan swab kepada 35 kontak erat baik pejabat, staf hingga keluarga ditemukan dua kasus positif Corona. Yaitu Kepala DPMPTSP dan satu anggota keluarga Pj Sekda yang terkonfirmasi positif Corona. Untuk kasus Kepala DPMPTSP selain menutup kantor dan pelayanan di sana, Gugus Tugas juga melakukan tracing pengambilan swab kepada 12 kontak erat merupakan pegawai dan keluarga.

"Sampai sekarang kami masih menunggu hasil dari pengembangan kepala DPMPTSP. Mudah-mudahan tidak ada yang positif lagi," kata Wardoyo.

Yang jelas, Wardoyo berharap tidak muncul klaster perkantoran di Kabupaten Sukoharjo. Berbagai upaya pencegahan akan dilakukan salah satunya dengan uji swab di kalangan birokrasi. Wardoyo juga mengingatkan kepada seluruh ASN untuk tidak lengah menerapkan protokol kesehatan. Seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan.

"Kasus positif Corona di Sukoharjo belum ada tren menurun. Tapi masih terus naik, jadi jangan lepaskan masker, jangan berkurumun dan saling menjaga jarak," katanya.

PSBB Jakarta Terancam Batal!

Update Kasus

Berdasarkan update data kasus Corona dari website resmi www.corona.sukoharjokab.go.id per 12 September, kasus positif masih aktif menjadi 105 kasus atau naik empat kasus dari hari sebelumnya. Terdiri dari 64 orang isolasi mandiri dan 41 orang menjalani rawat inap dirumah sakit. Untuk kasus positif meninggal sebanyak 18 orang. Sedangkan untuk suspek corona ada 862 orang yang terdiri dari 27 isolasi mandiri, 77 rawat inap, 743 selesai pemantauan, 15 meninggal, dan 204 swap negatif.

“Berdasarkan update per 12 September ini, ada kenaikan empat kasus positif corona di Sukoharjo sehingga akumulasinya menjadi 524 kasus. Sedangkan untuk kasus positif sembuh naik 14 kasus dari 387 menjadi 401 okasus,” jelas Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati.

Sebaran 105 kasus positif corona yang masih ada atau aktif tersebar di 12 kecamatan. Masing-masing Kecamatan Grogol 16 orang, Kecamatan Kartasura 23 orang, Tawangsari sembilan orang, Nguter 14 orang, Bendosari satu orang, Sukoharjo enam orang. Kemudian Kecamatan Baki empat orang, Mojolaban tujuh orang, Polokarto 14 orang, Bulu tiga orang, Weru dua orang, dan Kecamatan Gatak enam orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya