SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Biaya Produksi Penyediaan (BPP) listrik oleh PLN bisa ditekan lebih murah asal PLN sudah dapat pasokan gas yang cukup. Bahkan jika impor gas diperbolehkan jika memang harganya bisa lebih murah ketimbang membeli BBM.

Hal ini diutarakan oleh Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Mustafa Abubakar usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin malam (6/6/2011).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Kalau memang tidak ada rencana menaikkan TDL (Tarif Dasar Listrik), jawaban satu-satunya adalah menyediakan gas,” pungkasnya.

Dengan adanya pasokan gas, anggaran serta BPP dari PLN untuk listrik bisa turun drastis. Pemerintah juga telah memberikan lampu hijau untuk impor gas jika memang nantinya bisa mendapatkan harga yang lebih murah.

“Untuk kepastian pasokan gas, sudah mulai ada, seperti di Medan, ada kesanggupan sekian-sekian. Kita juga negosiasi terus. Kalau memang pasokannya masih jauh dari cukup, tidak menutup kemungkinan kita bawa (impor) dari luar, dari Qatar, Kuwait. Itu bisa saja, tidak ada yang larang. Kalau dari luar (gas dan harganya) masih lebih murah daripada beli BBM, itu bisa diurus secara B to B,” terang Mustafa.

Menanggapi adanya asumsi naiknya subsidi listrik hingga Rp 18 triliun di 2012, Mustafa menyampaikan bahwa hal tersebut bisa terjadi jika TDL tidak naik, Margin listrik PLN masih belum berubah, dan masih menggunakan BBM.

“Sejauh ini dipesankan supaya PLN lakukan efisiensi baik itu menekan losses, BPP, dan sebagainya. Mereka mengupayakan secara maksimal. Namun ada batasnya, makanya satu-satunya jawaban adalah gas,” timpal Mustafa.

Ia menilak, PLN masih bisa menggunakan batubara yang saat ini sedang tinggi harganya. Setidaknya langkah itu dapat mengurangi penggunaan BBM.

“Batubara juga ada peluang bagi PLN, yaitu dengan sistim gasification, tapi itu kan butuh step lagi. Kalau gas kan tidak,” tanggapnya.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya