SOLOPOS.COM - Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Indriati, Retno Kusumaningrum tengah memaparkan materi saat sosialisasi kehamilan pada masa pandemi Covid-19 di Gedung Dharma Bakti Wijaya, Rabu (5/5/2021). (Bony Eko Wicaksono/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO-- Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sukoharjo mengajak para ibu hamil untuk melapor ke petugas kesehatan sehingga bisa dipantau kondisi kesehatannya secara berkala pada masa pandemi Covid-19. Langkah ini dilakukan guna menekan angka kematian ibu hamil di Sukoharjo.

Tim Penggerak PKK Sukoharjo bekerja sama dengan RS Indriati, Solo Baru menggelar kegiatan sosialisasi bertajuk "Kehaliman-Persalinan Pada Masa Pandemi Covid-19" di Gedung Dharma Bakti Wijaya, Rabu (5/5/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan itu dihadiri perwakilan anggota PKK di setiap kecamatan sebanyak 90 orang. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Indriati, Retno Kusumaningrum didapuk menjadi narasumber kegiatan sosialisasi tersebut.

Baca Juga: Warga Sukoharjo Dilarang Gelar Salat Idulfitri di Lapangan

Dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Sukoharjo, Loeh Dyah Sintowati memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan sosialisasi tersebut. Wanita yang akrab disapa Galuh ini menyampaikan anggota PKK harus memberikan kontribusi untuk menekan angka kematian ibu hamil.

"Kami ingin mengedukasi dan memberikan pengetahuan tentang kehamilan hingga proses persalinan di tengah gerusan pandemi Covid-19. Saya berharap anggota PKK di setiap kecamatan berperan aktif membantu kader kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu hamil," kata dia, Rabu.

Galuh menyebut penyebab kematian ibu hamil beragam mulai dari pendarahan setelah persalinan, komplikasi kehamilan seperti eklamsia yang disertai kejang. Ibu hamil yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi, ginjal atau kelebihan berat badan juga meningkatkan risiko kematian saat hamil maupun proses persalinan.

Baca Juga: Ramadan Penuh Berkah, Nava Hotel Bagi THR dan Takjil

Kader Kesehatan

Anggota PKK bakal bersinergi dengan kader kesehatan di setiap desa/kelurahan untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil di wilayahnya masing-masing. "Jika ada ibu hamil yang kesulitan mengakses layanan kesehatan maka didampingi kader kesehatan dan anggota PKK kecamatan," ujar dia.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi di RS Indriati, Retno Kusumaningrum, menyatakan ibu hamil termasul kelompok masyarakat rawan terpapar Covid-19. Karena itu, mereka harus menghindari kontak langsung dengan orang yang lagi sakit. Ibu hamil yang memiliki risiko Covid-19 harus menjalani skrining di rumah sakit rujukan Covid-19.

Sementara pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan dengan merujuk pada kondisi ibu hamil saat skrining risiko persalinan. "Sebaiknya ibu hamil tidal melakukan perjalanan ke luar negeri atau luar daerah guna mencegah transmisi penularan Covid-19. Terlebih ke daerah risiko tinggi atau zona merah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya