SOLOPOS.COM - Bandono (kiri) bersama Kepala SDN Mijen Solo, Joko Santosa. (Solopos-Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Bandono, 56, pegawai negeri sipil (PNS) penjaga SDN Mijen, Jagalan, Solo, awalnya tak pernah membayangkan bakal mempunyai 15 orang anak dari hasil pernikahannya dengan Nur Wigati, 50.

Saat diwawancarai wartawan di rumah dinasnya yang berukuran 5x7 meter persegi di Kompleks SDN Mijen Solo, Rabu (22/1/2020) siang, Bandono bercerita bisa memiliki anak banyak itu karena tak ikut program keluarga berencana (KB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Bandono, awalnya Nur Wigati sempat ikut KB menggunakan pil. Tapi akhirnya berhenti karena merasa tidak cocok.

“Dulu istri ikut KB, tapi sepertinya tidak cocok. Kalau pakai pil merasa pusing,” tutur dia pelan.

Bandono dan Nur Wigati menikah pada 28 September 1988. Selang setahun anak pertama mereka lahir diberi nama Ratih Kirana Dewi.

Tak menunggu lama, anak kedua mereka lahir tahun 1990. Sebanyak 15 anak lahir kurun waktu tahun 1989 hingga 2011.

“Rata-rata 1,5 tahun melahirkan,” imbuh Bandono.

Bandono-Nur Wigati dikaruniai 12 anak laki-laki dan 3 anak perempuan. Empat anak di antaranya sudah menikah.

Kini, menjelang berakhirnya masa tugasnya sebagai PNS, Bandono masih harus berjuang menuntaskan pendidikan tiga anaknya yang masih bersekolah di jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD).

ASN golongan II-A itu bertekad menuntaskan perjuangannya memberikan pendidikan formal kepada tiga anaknya.

“Alhamdulillah anak-anak saya sejak kecil sampai besar banyak yang sehat. Harapan orang tua kepada anak ya bisa menyekolahkan mereka sampai selesai. Walau kendalanya ya banyak. Saya dan istri akan terus berjuang semampu kami,” tekad dia.

Sukarelawan Hadir di Pasar Bantu Pedagang Operasikan Aplikasi SGS Solo Sale

Kepala SDN Mijen Solo, Joko Santosa, 57, menuturkan Bandono adalah sosok yang rajin dan bertanggung jawab.

Tapi sejak jatuh sakit tiga bulan lalu kinerja Bandono mulai menurun. Apalagi Bandono sempat dua kali menjalani rawat inap di rumah sakit.

“Istrinya pun tidak lagi berjualan di kantin, lebih banyak di rumah. Nggak tahu alasannya apa,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya