SOLOPOS.COM - Anak perempuan almarhum Akidi Tio, Heryanty saat tiba di Mapolda Sumatra Selatan, beberapa hari lalu. (detik)

Solopos.com, PALEMBANG–Motif anak Akidi Tio, Heryanty, memberikan bilyet giro senilai Rp2 triliun namun saldo tak cukup masih menjadi teka-teki.

Motif Hertanty terkait prank itu tengah diselidiki pihak kepolisian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Heryanty memberikan giro Rp2 triliun itu ke Polda Sumsel pada 29 Juli 2021. Adapun bilyet giro itu jatuh tempo pada 2 Agustus 2021.

Kemudian penyidik melakukan kliring bersama Heryanty ke bank dengan tujuan mengambil dana Rp2 triliun itu. Namun pihak bank memberi keterangan bahwa saldo tidak mencukupi.

Baca Juga: PPATK Pastikan Dana Rp2 Triliun Akidi Tio Fiktif, akan Lapor Kapolri 

“Dengan adanya saldo tak mencukupi, tentunya penyidik melakukan penyelidikan terhadap peristiwa ini. Dan kemudian penyidik akan mencari apakah motifnya, dan apakah maksudnya, kepada ‘yang punya iktikad baik’ untuk menyumbang penanganan Covid-19 di Sumatra Selatan ini,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).

Mabes Polri sudah menurunkan tim untuk memeriksa Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri selaku pihak yang menerima sumbangan secara simbolis beberapa hari yang lalu.

Tim yang dikerahkan yakni dari Itwasum Mabes Polri dan dari Paminal Div Propam Polri.

Minta Maaf

Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait keteledorannya.

“Secara pribadi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya kepada Bapak Kapolri, pejabat utama Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia dan masyarakat Sumatra Selatan,” kata Eko membuka konferensi pers di Polda Sumsel, Kamis (5/8/2021).

“Kegaduhan yang terjadi ini karena kelemahan saya sebagai individu. Sebagai manusia biasa, kami mohon maaf. Ini terjadi karena ketidakhati-hatian saya selaku individu,” kata Irjen Eko.

Eko juga menjelaskan awal mula dia kena prank hibah Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio.

Eko menyebut dirinya mendapat info soal rencana pemberian donasi itu dari Kadis Kesehatan Sumsel.

“Kadiskes bilang mau ada sumbangan dari keluarga Akidi yang disampaikan Prof Hardi,” ucapnya.

Baca Juga: Alami Sesak Napas, Heryanty Tio Pakai Bantuan Oksigen

Eko juga mengaku mengenal keluarga Akidi Tio saat masih bertugas di Aceh Timur.

Dia kemudian bertemu dengan perwakilan keluarga Akidi Tio, yakni dr. Hardi Dermawan.

Namun dana yang dijanjikan itu tak kunjung cair meski penyerahan bantuan secara simbolis telah dilakukan pada Senin (26/7/2021).

Anak Akidi Tio, Heryanty, yang menjadi perwakilan keluarga saat menyerahkan bantuan kemudian diperiksa polisi.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio.

PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp2 triliun itu tidak ada alias bodong.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya