SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Ronda malam sudah jadi kegiatan rutin warga Pingitan, Sumberarum, Moyudan, Sleman sejak puluhan tahun lalu. Selama ini udara malam dan rasa kantuk menjadi teman para peserta ronda.

Namun sejak 2009 ronda di wilayah itu lebih hangat dan semarak setelah muncul kesenian tek-tek dari kentongan. Tek-tek adalah seni musik perpaduan menyanyi dan alat musik menggunakan 11 kentongan bambu dan bas. Bas terbuat dari susunan paralon dan bagian lubangnya dibalut ban dalam.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

Dari sejumlah alat sederhana itu diramu menjadi alunan musik yang enak didengar. Kesederhanaan dan kekompakan pemain tidak kalah dengan alat musik modern. Tembang daerah seperti Padang Bulan maupun lagu-lagu campursari menjadi pengisi teman saat ronda malam. 

Koordinator Kesenian Dusun Pingitan, Sudarto mengatakan musik tek-tek bermula dari seorang pensiunan Babinkamtibmas Polres Sleman yang saat itu memberikan sejumlah kentongan sebagai teman ronda malam. Katanya saat itu daripada nglangut (bengong) ronda, warga diberi kentongan.

“Kentongan diharapkan untuk klotekan yang sampai sekarang dinamakan tek-tek,” katanya seusai tampil di acara HUT ke-3 Harian Jogja, di Dusun Blumbang, Merdikorejo, Tempel, Sleman, Minggu (22/5).

Dukungan tokoh masyarakat yang senang akan kesenian mendorong munculnya seni tek-tek Laras Arum. Tek-tek kemudian diberi wadah sendiri disamping kesenian tradisional lainnya yang terbentuk lebih dulu yakni ketoprak dan campursari di dusun itu.

Begitu senangnya dengan tek-tek, grup Laras Arum mengikuti berbagai lomba. Prestasi yang diukir mampu menjadi juara harapan dalam lomba Poskamling Sleman Hari Bhayangkara 2009. Bahkan pada Februari 2011 silam dipercaya untuk mengisi acara dialog interaktif Bupati Sleman Sri Purnomo di TVRI.

Ditambahkan tokoh Pingitan, Muhadi personel didominasi oleh sesepuh yang usianya di atas 50 tahun. Tapi untuk tampil di depan umum melibatkan pemuda dan perempuan untuk penyanyinya. “Semua personel, penyanyi dari dusun kami, tidak dari luar,” katanya.

Menurut Muhadi yang lebih membanggakan grup tek tek Laras Arum menjadi contoh dusun yang aman berkat kegiatan ronda. Bahkan pihak polsek setempat meminta dusun di Sumberarum untuk bisa melakukan kegiatan yang sama.

“Di dusun sekitar banyak pencurian, kepolisian meminta agar melakukan kegiatan ronda dengan tek-tek ini,” imbuhnya.

Sejauh ini Laras Arum belum banyak yang mengundang khusus untuk bermain tek-tek. Misalnya pun ada dipadu dengan organ tunggal sebagai pengiring.

Meski begitu tek-tek yang bisa berkontribusi menjaga keamanan kampung terus eksis dalam kiprahnya di masyarakat. Saat Lebaran tahun ini pun sudah ada pihak yang order untuk main. “ Lebaran sudah ada yang order dari purnawirawan polisi,” pungkas Muhadi. (Wartawan Harian Jogja/Akhirul Anwar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya