SOLOPOS.COM - Teguh Prayitno (Muhamad Khamdi)

Teguh Prayitno (Muhamad Khamdi)

Bagi pengendara sepeda motor yang melintasi wilayah Klaten dan tiba-tiba ban kendaraan gembos, jangan buru-buru panik. Di Klaten ada seorang tukang tambal ban yang membuka pelayanan 24 jam.

Promosi Mali, Sang Juara Tanpa Mahkota

Dia adalah Teguh Prayitno, 38, yang menekuni pekerjaan sebagai tukang tambal ban dengan sistem jemput bola.

Pria asal Desa Nglinggi, Kecamatan Klaten Selatan, itu memilih bergelut dengan waktu dan meninggalkan rumah sewaktu-waktu ketika mendapat pesanan orang yang menghubungi dirinya.

Bapak tiga anak ini menekuni pekerjaan sebagai tukang tambak ban selama 15 terakhir.

Sejak 2002, dia mulai mengembangkan pekerjaannya dengan memberikan pelayanan tambal ban secara online 24 jam. Online di sini maksudnya adalah siap dihubungi sewaktu-waktu  melalui telepon.

“Cara ini membutuhkan pelayanan yang cepat dan tepat agar pelanggan tak terlalu lama menunggu. Saya mencoba mengembangkan jasa ini dengan cara online  lewat handphone karena orang yang mengalami kebocoran ban sekarang ini rata-rata enggan menuntun sepeda motor dalam jarak jauh, karena itu bisa memperparah kondisi ban. Misalkan dop ikut rusak,” ujarnya saat ditemui Espos, di Klaten, Jumat (26/8/2011) lalu.

Teguh terinspirasi membuka pelayanan online dari pengalaman saat bekerja di Jakarta. Dia mengatakan usaha penambalan ban lebih laku dilakukan dengan cara berkeliling daripada hanya mangkal di suatu tempat.

Selain melihat perkembangan pasar, Teguh juga menilai keuntungan kemajuan zaman berupa telepon seluler yang menurutnya dapat diberdayakan untuk mendukung pekerjaannya.

“Jasa tambal ban panggilan ini lebih efisien. Kalau ada orang butuh jasa saya telepon saya melalui nomor 085228412694,” ujar Teguh. Dalam menekuni pekerjaan  apa pun, tentu ada kisah menarik dan mengesankan. Dan itulah yang dialami Teguh.

Pada awal bekerja sebagai tukang tambal ban online tersebut, Teguh mengalami hal yang tidak menyenangkan. Dia mengaku cukup sering diisengi orang saat mencoba memasang nomor telepon selulernya di tepi jalan.

“Saya pernah di-SMS diminta datang ke alamat yang tertera di SMS. Alamatnya benar, eh ternyata yang punya rumah tidak merasa memanggil saya. Pernah juga saya pada pukul 09.00 WIB harus datang ke Stadion Trikoyo, dan tidak ada apa-apa. Ternyata pemuda-pemuda yang sedang mabuk,” paparnya sembari tersenyum.

Seiringnya waktu berjalan para tetangganya dan beberapa pedagang, seperti pedagang angkringkan, memiliki nomor handphone Teguh. Informasi tentang jasa tambal ban Teguh kemudian menyebar dari mulut ke mulut.

Teguh mengatakan beberapa kantor di wilayah Klaten kota telah mengetahui nomor teleponnya dan dia sering dipanggil jika ada yang membutuhkan pelayanannya. Dalam sehari, pria murah senyum itu bisa melayani 10 sampai 12 konsumen.

(Muhammad Khamdi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya