SOLOPOS.COM - Teguh Budiarto (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Alwakhidah)

Teguh Budiarto (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Alwakhidah)

“Ada info ndak, kampus di Solo yang sedang butuh dosen pengajar?” tanya pria berkumis dan berperawakan kurus itu, saat Espos berkunjung ke kantornya di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Solo, Selasa (13/9/2011).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sontak Espos pun bertanya, “Lho, sudah jadi Kepala KPP Pratama kok masih mau ngajar?” Teguh Budiharto, nama lengkap pria itu, dengan enteng menjawab, “Ya, karena saya senang saja dengan aktivitas mengajar.”

Teguh adalah Kepala KPP Pratama Solo yang baru dua bulan menjabat menggantikan Kepala KPP sebelumnya, A Furkon.

Teguh bahkan menawarkan kelas khusus kepada sejumlah awak media yang saat itu datang menemuinya. Agar awak media yang bertugas di desk ekonomi dan bisnis ini bisa lebih memperdalam pengetahuannya tentang perpajakan. “Ayo, kita buka kelas khusus saja. Gratis kok,” kata dia.

Teguh adalah sarjana hukum UGM yang kemudian terjun di bidang keuangan, pada 1993. Awalnya, terjun di Direktorat Jendral Pajak bukan tujuan utama dia.

Saat itu, pada waktu yang hampir bersamaan, ia mengikuti seleksi di tiga lembaga, yakni Bank Indonesia, dosen di UII dan UMY serta di Dirjen Pajak.

“Kebetulan, di Dirjen Pajak ini tahapan dan proses seleksinya lebih cepat. Pas ketrima, yang lain ya saya lepas. Tapi, selama menjadi pegawai di kantor pajak, saya tetap menjalani hobi mengajar saya di salah satu universitas di Jakarta, yaitu Trisakti sebagai dosen tidak tetap,” tambahnya.

Menurutnya, mengajar bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya. “Ya, senang saja bisa ikut mencerdaskan anak bangsa,” ujarnya.

Sebelum di KPP Pratama Solo, Teguh menjabat sebagai Kasubdit Peraturan Perpajakan di kantor pusat.  “Jadi, saya dulu satu kantor dengan Gayus (Gayus Tambunan-red). Saya kenal sekali dengan dia, tapi setelah dia sering masuk koran dan TV,” guraunya.

Teguh memang terlihat seperti sosok humoris. Saat ini, ia masih mempelajari dan mendalami karakter wajib pajak di Solo. “Dan target utama saya tugas di Solo tetap pada pengamanan penerimaan dan menyukseskan program sensus pajak nasional,” ujarnya.

(Hijriyah Al Wakhidah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya