SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun, Maidi, saat memimpin rapat koordinasi menjelang peringatan 1 Suro tahun 2022, Selasa (26/7/2022). (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN — Menjelang peringatan 1 Suro pada tahun 2022 ini, Pemerintah Kota Madiun menggelar rapat koordinasi bersama Forkopimda di wilayah kota/kabupaten Madiun. Pemkot Madiun mengizinkan adanya kegiatan peringatan 1 Suro, namun wajib menjaga ketertiban.

Rapat koordinasi jelang peringatan 1 Suro itu diikuti Bupati Madiun, Ahmad Dawami; Danrem 081/Dirotsaha Jaya Madiun, Kolonel Inf. Deni Rejeki, Karo Ops Polda Jatim, Kombes Pol Puji Santosa; Dir Intelkam Polda Jatim, Kombes Pol Dekananto Eko Purwono, dan perwakilan perguruan silat di wilayah Madiun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan kegiatan dalam peringatan 1 Suro tahun ini tidak boleh menyelenggarakan kegiatan yang mengundang dengan jumlah massa dalam jumlah besar. Selain itu, juga tidak boleh ada konvoi kendaraan bermotor.

“Kegiatan pada saat Suro ini harus menarik. Tapi tidak boleh yang mendatangkan banyak massa dan tidak bolek ada konvoi kendaraan berkenalpot brong,” kata dia seusai rapat koordinasi di GCIO, Selasa (26/7/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Rusunawa II Madiun Mulai Dihuni, Pemkot: Tolong Fasilitas Dijaga!

Wali kota berharap kegiatan yang digelar pada saat peringatan Suro nanti harus yang membawa manfaat kepada masyarakat. Seperti kegiatan donor darah, sunatan massal, wayangan, dan lainnya. Sehingga peringatan 1 Suro benar-benar berdampak langsung kepada masyarakat.

“Jadi sudah ada komitmen menuju dredeg Suro hilang, bahagia Suro datang,” kata dia.

Lebih lanjut, Maidi juga mengatakan pengesahan para pesilat di padepokan juga diperbolehkan. Namun, anggota perguruan silat dilarang menggunakan seragam perguruan saat menuju ke padepokan dan juga tidak boleh ada konvoi kendaraan.

“Di jalan jangan pakai seragam. Pakai pakaian bebas. Nanti kalau mau dilantik, baru seragamnya dipakai,” ujarnya.

Baca Juga: Klampis Ireng Ponorogo, Tempat Keramat yang Ramai Didatangi saat Pemilu

Maidi mengingatkan kepada seluruh masyarakat dua tahun terakhir mengalami kondisi yang berat akibat Covid-19. Untuk itu, pada momen peringatan Suro ini harus bisa memberikan kesejukan.

Ketua Umum PSHT Pusat Madiun, Moerjoko, menyampaikan pada kegiatan Suroan nanti dilarang ada kegiatan konvoi menggunakan kendaraan roda dua. Untuk penggunaan atribut organisasi juga dilarang dikenakan di jalan umum.

“Untuk penggunaan atribut organisasi dikenakan di tempat-tempat kegiatan. Tidak boleh di jalan umum,” kata dia.

Moerjoko menyampaikan untuk kegiatan nyekar di makam leluhur PSHT juga ditiadakan, mulai Juli, Agustus, dan September ini. Baru pada Oktober, kegiatan ziarah diperbolehkan lagi. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya