SOLOPOS.COM - Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Andywardhana. (Antara/HO/Pssleman.id)

Solopos.com, SLEMAN – Direktur Utama PT Putra Sleman Sembada (PSS) selaku manajemen PSS Sleman, Andywardhana, secara tegas meminta evaluasi dan penanganan terhadap tragedi Kanjuruhan dituntaskan sebelum kompetisi Liga 1 2022/2023 dilanjutkan.

“Saya sangat mendukung evaluasi atas tragedi Kanjuruhan sampai tuntas karena ini masalah kemanusiaan, ini sangat penting,” kata Andy dikutip dari laman resmi PSS Sleman,Sabtu (15/10/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menyusul tragedi Kanjuruhan, stakeholder sepak bola Indonesia telah melakukan diskusi dengan perwakilan FIFA dan AFC, serta beberapa kementerian terkait di Jakarta, Kamis (13/10/2022). Dalam pertemuan tersebut, didapatkan tahapan-tahapan yang telah dibuat perihal kembali bergulirnya kembali Liga 1 2022-2023 yang diwacanakan akhir November 2022.

Menyikapi hal tersebut, Andy menyampaikan dukungan adanya pemeriksaan atas tragedi Kanjuruhan, sebelum merespons mengenai bergulirnya kembali kompetisi di akhir bulan November mendatang.

Baca Juga: Resmi! Ini Lima Tuntutan Persis Solo Terkait Penanganan Tragedi Kanjuruhan

“Jika diputuskan akhir November, harapannya semua permasalahan sudah tuntas dan liga bisa dimulai,” ujarnnya.

“Saya rasa kita semua harus mengambil momentum ini secara positif. Selanjutnya kita harus membangun komunikasi antarsuporter yang pada saat ini sudah baik dan tetap baik untuk ke depannya,” lanjutnya.

Andy juga menyampaikan mengenai kesiapan skuad Super Elang Jawa apabila kompetisi Liga 1 2022/2023 kembali digulirkan di akhir November mendatang.

Baca Juga: Pemain Termahal Liga 1 Musim Ini: Michael Krmencik, Si Juru Gedor asal Ceko

“Kami juga tentu berharap dengan dihentikannya kompetisi ini menjadi kesempatan bagi PSS berbenah serta mempersiapkan tim lebih baik,” katanya.

Namun, Andi juga mengingatkan mengenai format kompetisi apabila kembali bergulir harus diperhitungkan mengenai sisa waktu dengan sisa pertandingan yang dimiliki PSS.

“Kalau itu terlalu mepet sehingga pelaksanaannya terlalu padat, mungkin semacam home tournament dengan sistem series dari satu kota kemudian pindah lagi ke kota lain. Kita sama-sama berhitung dan pertimbangkan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya