SOLOPOS.COM - Ilustrasi vonis (iStock)

Solopos.com, JAKARTA -- Seorang guru Taman Kanak-kanak atau TK di China dijatuhi hukuman mati karena meracuni puluhan siswanya. Aksi sadisnya sebagai tindakan balas dendam terhadap rekannya sesama guru. Perbuatan perempuan itu menewaskan satu balita.

Pengadilan di provinsi Henan, China tengah, menyatakan bahwa Wang Yun memasukkan natrium nitrit ke dalam bubur yang disiapkan untuk murid-murid rekannya. Akibatnya, 25 anak sakit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Serangan itu terjadi pada Maret 2019 dan menyebabkan seorang anak laki-laki sakit parah selama berbulan-bulan. Anak tersebut meninggal pada Januari 2020.

Miris, Gadis Ini Diperkosa dan Dianiaya Hingga Lumpuh

Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (29/9/2020), Pengadilan Menengah Rakyat Kota Jiaozuo, China pada hari Senin (28/9) waktu setempat, menyatakan bahwa Wang tahu natrium nitrit berbahaya.

Tetapi dia tetap melakukan aksi jahatnya "tanpa memperhatikan konsekuensinya". Akibatnya, banyak anak yang tidak bersalah harus dilarikan ke rumah sakit.

Laporan berita tahun lalu menyebutkan bahwa anak-anak mulai muntah dan pingsan setelah makan sarapan tersebut. Siswa TK di China berusia antara tiga hingga enam tahun.

10 Nakes Kontak Erat Pasien Covid-19, Begini Kabar Puskesmas Ngargoyoso Karanganyar

Vonis mati dijatuhkan kepada Wang minggu ini karena pelanggaran menggunakan zat berbahaya. Sodium nitrit digunakan untuk mengawetkan daging tetapi bisa menjadi racun bila tertelan dalam jumlah tinggi.

"Metode dan latar belakang kriminalnya sangat buruk, dengan keadaan yang sangat parah, dan dia harus dihukum berat sesuai dengan hukum," demikian putusan pengadilan.

ASN di Bogor Adang dan Tabrak Ambulans, Ini Kronologinya

Pengadilan China menambahkan bahwa Wang dan manajer TK harus memberi kompensasi kepada keluarga anak-anak tersebut.

Ini bukan pertama kalinya Wang menggunakan natrium nitrit untuk meracuni seseorang, kata pihak berwenang. Pada 2017, perempuan itu menaruhnya di cangkir suaminya, menyebabkan dia luka ringan.

Sebelumnya pada Maret tahun lalu, 36 siswa Sekolah Dasar di provinsi Sichuan, China barat daya, dirawat di rumah sakit setelah makan "makanan berjamur".

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya