Solopos.com, PROBOLINGGO -- Nahas nasib seorang pria bernama Syamsul Arifin, 35, asal Kalibuntu, Krakasaan, Probolinggo, Jawa Timur (Jatim). Syamsul Arifin menderita kesakitan hingga pingsan karena kemaluannya diinjak oleh sang istri, Nur Faidah, 36.
Akibat perbuatannya, Nur Faidah dibawa oleh aparat kepolisian setempat. Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Probolinggo Bripka Isyana Reni Antasari mengatakan salah satu penyebab penganiayaan tersebut adalah faktor ekonomi.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Tragis! Bayi 10 Bulan Dicakar dan Diseret Kawanan Kera di Probolinggo
"Kami sudah tangkap pelakunya, dan diamankan di Mapolres Probolinggo," beber Reni yang dikutip Solopos.com dari Detik.com, Jumat (20/12/2019).
Korban dahulu bekerja sebagai nelayan tetapi dianggap tak mampu memenuhi kebutuhan keluarga. Karena itu Syamsul Arifin memutuskan untuk bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Solopos Hari Ini: Solo Perlu Kembangkan Wisata Malam
"Sebelum kerja di luar, suami istri ini memang sudah sering cekcok karena ekonomi," tambah Reni.
Tak selang berapa lama, korban memutuskan untuk kembali ke Probolinggo. Tapi, saat bertemu dengan sang istri, Syamsul Arifin justru dipukul Nur Faidah hingga terjatuh. Tak mampu mengendalikan emosi, Nur Faidah kemudian menginjak kemaluan suami hingga pingsan.
Video Risma Kehujanan Atasi Kemacetan Surabaya, Netizen: Polisi dan Dishub ke Mana?
Keluarga memutuskan membawa Syamsul Arifin yang tak sadarkan diri ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waluyo Jati Kraksaan, Probolinggo. Merasa tak terima, keluarga Syamsul Arifin kemudian melaporkan Nur Faidah ke polisi.