SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII Hangabehi, Maha Patih K.G.P.A.A. Tedjowulan, hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) digugat oleh sejumlah keturunan PB XII.

Salah satu penggugat adalah B.R.A. Salindri Kusumo. Dia bersama sentana darah dalem lain mengajukan gugatan terkait dugaan penyalahgunaan Surat Keputusan (SK) Kementerian Dalam Negeri No.430-2933/2017 tanggal 21 April 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Gugatan ini menambah daftar panjang konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat sejak 2004. Sidang ketiga kasus perdata tersebut berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Solo, Kamis (15/8/2019).

Dalam persidangan itu, PB XIII dianggap melakukan perbuatan melawan hukum yakni menyalahgunakan SK Kemendagri No. 430-2933/2017 tanggal 21 April 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Kuasa hukum Salindri, Sigit N. Sudibyanto, mengatakan PB XIII dianggap telah berlaku sewenang-wenang untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri membentuk dan menetapkan bebadan baru.

Di samping itu juga membuat dan menerbitkan sejumlah surat keputusan baru, melakukan penggembokan paksa sehingga kegiatan penelitian, pusat studi kebudayaan, dan kegiatan pariwisata menjadi terhenti.

Hangabehi mengunci paksa pintu utama Kori Kamandungan, pintu Keputren, dan pintu perpustakaan. Selain itu, PB XIII juga bertindak sewenang-wenang dengan membentuk badan dan mengangkat para pengageng dan pangarso tanpa berunding dengan keluarga besar Keraton.

“Padahal dalam sejarahnya, Hangabehi bertakhta menjadi Raja Keraton atas dukungan para penggugat bersama abdi dalem Keraton. Selain itu, Gusti Tedjowulan selaku tergugat II yang seharusnya ditempatkan sebagai Maha Patih sesuai SK Mendagri, tapi hanya diberi jabatan sebagai Paran Pranata setara penasihat yang tidak memiliki wewenang berarti,” kata dia, Kamis.

Kuasa Hukum Hangabehi, K.P. Ferry Firman Nurwahyu, menyebut perkara tersebut hanyalah persoalan lama yang diulang atau sudah berkali-kali digugat ke pengadilan oleh pihak yang sama.

“Ini kan cuma perkara lama diulang-ulang, cuma penggugatnya yang gonta-ganti. Kami selalu menang. Ini saya yakin menang lagi. Pintu-pintu itu tidak pernah dikunci. Urusan Kemendagri meminta susunan bebadan, itu di luar kewenangan mereka. Pemerintah enggak berhak ikut campur urusan Keraton,” kata dia.

Berdasarkan pantauan Solopos.com, saat sidang berlangsung, Ferry sempat mempertanyakan kehadiran kuasa hukum Tedjowulan, K.P. Bambang Ari Pradotonagoro.

“Di sidang kedua Gusti Tedjowulan mengirim surat yang menyatakan menarik diri dari perkara ini. Lantas kehadiran kuasa hukumnya sekarang dengan kapasitas sebagai apa?” kata Ferry.

Dia menyebut pada sidang sebelumnya, Tedjowulan menyatakan menarik diri dari perkara itu dengan mengirim surat. Panitera sidang kemudian mencari surat yang dimaksud Ferry namun hanya menemukan satu surat yakni permohonan izin tidak bisa menghadiri sidang.



“Tedjowulan adalah bagian dari bebadan sehingga tidak seharusnya mengirim kuasa hukum sendiri. Cukup saya sebagai kuasa hukum tergugat Hangabehi dan Tedjowulan.” ucapnya.

Sementara itu, Bambang membantah kliennya menarik diri dari perkara itu. Dalam persidangan kedua, ia hadir untuk menyampaikan permohonan izin tidak menghadiri sidang namun ia tak mengetahui surat penarikan diri yang dimaksud Ferry.

“Saya hanya mengirim satu surat. Tidak hadir itu maksudnya hanya di satu kali sidang itu. Lagipula, Gusti Tedjowulan digugat bukan sebagai Maha Patih melainkan personal,” kata Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Mengejutkan! Persis Kalah dari Persita, Impian ke Championship Series Melayang

Mengejutkan! Persis Kalah dari Persita, Impian ke Championship Series Melayang
author
Abu Nadzib Jumat, 26 April 2024 - 20:17 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pesepak bola Persita Tangerang Fahreza Sudin (kedua kiri) ketika mencetak gol ke gawang Persis Solo yang dihadang Jaimerson Da Silva Xavier (kanan) dan Alexis Nahuel Messidoro (kiri) pada pertandingan BRI Liga I di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (26/4/2024). (Antara/Mohammad Ayudha)

Solopos.com, SOLO — Stadion Manahan, Solo tak lagi angker saat Persis Solo menjalani laga kandang terakhir Liga 1 2023/2024, Jumat (26/4/2024) sore.

Secara mengejutkan, Laskar Sambernyawa yang beberapa laga terakhir selalu perkasa saat tampil di Manahan takluk dari tamunya Persita Tangerang yang sedang berjuang lolos dari degradasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Persis Solo takluk 1-2 dari Persita Tangerang.

Koran Solopos

Persita Tangerang unggul terlebih dahulu di menit ke-20 melalui sepakan Mohcine Hasan Nader sebelum David Gonzales menyamakan kedudukan di menit ke-41.

Sebelum akihirnya gol dari pemain pengganti, Fahreza Sudin di menit ke-70 membawa tim tamu pulang dengan tiga poin.

Dengan hasil ini, Persis Solo tertahan di peringkat ke-8 klasemen, mengemas 47 poin dari 33 pertandingan, sekaligus menutup peluang ke Championsip Series.

Emagazine Solopos

Hasil ini juga menutup laga kandang terakhir bagi Laskar Sambernyawa di musim ini. Rekor kandang Persis Solo musim ini juga cukup apik dengan 11 menang, tiga kali imbang dan tiga kali kalah.

Sedangkan bagi Persita Tangerang, hasil ini belum membuat mereka aman dari jeratan degradasi.

Meskipun tambahan tiga poin mengubah posisi tim tamu yang naik ke peringkat ke-15 dengan 36 poin.

Interaktif Solopos

Hasil ini menjaga persaingan di zona degradasi, karena secara matematis, Persita Tangerang masih bisa mengejar perolehan poin dari Arema FC, PSS Sleman dan RANS Nusantara FC di laga terakhir.

Dalam pertandingan ini, kedua tim tidak bisa turun dengan kekuatan terbaiknya.

Persis Solo tanpa Ramadhan Sananta, Moussa Sidibe, Gavin Kwan Adsit dan Sutanto Tan.

Absennya empat pemain tersebut membuat Laskar Sambernyawa lebih banyak mengandalkan umpan-umpan direct menuju David Gonzales di depan.



Persita Tangerang juga tidak tampil dengan kekuatan penuh, setelah Ezequiel Vidal, Irsyad Maulana dan Ramiro Fergonzi absen.

Total, tim tamu hanya membawa 18 pemain untuk laga melawan Persis Solo. Meski begitu, Persita Tangerang tampil efektif dengan mengandalkan kolektifitas di lini tengah.

Di laga terakhir, Persis Solo akan bertandang ke markas Bhayangkara FC, Selasa (30/4/2024).

Persita Tangerang akan menjalani hidup mati saat menjamu Bali United di hari yang sama.

Susunan Pemain

Persis Solo

Gianluca Paneynuwu; Eky Taufik, Rian Miziar, Jaimerson Xavier, Alfath Faathier; Taufiq Febrianto, Alexis Messidoro, Sho Yamamoto; Zanadin Fariz, David Gonzales, Althaf Indie

Pelatih: Milomir Seslija

Persita Tangerang

Kurniawan Kartika Ajie; Muhammad Toha, Christian Rontini, Javlon Guseynov, Mario Jardel; Sin Yeong Bae, Rifky Dwi Septiawan, M. Badrian Ilham; Jack Brown, Mochine Hassan, Abrizal Umanailo

Pelatih: Luis Edmundo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Kemiskinan dan Kesehatan Mental

Kemiskinan dan Kesehatan Mental
author
Ichwan Prasetyo Jumat, 26 April 2024 - 20:15 WIB
share
SOLOPOS.COM - Hilma Fanniar Rohman (Solopos/Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Status sosial ekonomi keluarga memiliki dampak yang signifikan terhadap pendidikan dan perkembangan anak, termasuk keterampilan sosial mereka. Situasi ekonomi keluarga, seperti keadaan finansial dan akses terhadap sumber daya, berpengaruh langsung terhadap pengalaman hidup anggota keluarga dalam lingkungan mereka.

Anak-anak dari keluarga dengan kekayaan materi yang cukup memiliki lebih banyak akses terhadap pendidikan yang berkualitas, peluang ekstrakurikuler, dan pengalaman sosial yang beragam. Pendidikan orang tua juga menjadi faktor penting dalam membentuk perkembangan anak.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tingkat pendidikan orang tua memengaruhi cara mereka mendidik anak-anak. Orang tua yang memiliki pendidikan tinggi cenderung lebih terbuka terhadap pendidikan anak dan lebih memberikan dorongan serta dukungan dalam eksplorasi minat dan bakat anak mereka.

Keluarga dengan latar belakang pendidikan rendah lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar, seperti mencari nafkah dan menyediakan makanan, daripada memperhatikan perkembangan sosial anak.

Koran Solopos

Mereka mungkin memiliki keterbatasan waktu dan sumber daya untuk mendukung anak-anak mendapat pengembangan dan keterampilan sosial. Orang tua dari kelompok status sosial ekonomi menengah sering kali memiliki lebih banyak kesempatan untuk memberikan contoh dan memfasilitasi pengembangan kehidupan sosial yang baik bagi anak-anak mereka.

Mereka memiliki akses yang lebih baik ke lingkungan yang mendukung perkembangan sosial anak, seperti klub atau aktivitas ekstrakurikuler. Status sosial ekonomi seseorang bervariasi dan memiliki tingkatan yang berbeda-beda, termasuk tinggi, sedang, dan rendah.

Hal ini merupakan hasil dari interaksi manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Faktor-faktor sosial ekonomi ini meliputi pendidikan, pengetahuan tentang kesehatan, gizi, lingkungan, nilai-nilai, dan lain-lain.

Emagazine Solopos

Status sosial ekonomi dapat dipahami melalui pekerjaan, tingkat pendidikan, akses ke layanan kesehatan, dan kemampuan memenuhi kebutuhan hidup di dalam rumah tangga atau keluarga.

Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, faktor teknis medis, faktor geogafis, karakteristik ibu dan ayah, serta faktor keadaan sosial ekonomi sangat besar peranannya terhadap kesehatan mental mengingat kawasan Indonesia yang luas dan belum merata kondisinya atau ada perbedaan yang besar dalam bidang sosial dan ekonomi (Aisyan et al., 2013).

Bagi orang tua dengan status sosial ekonomi rendah, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial anak menjadi tantangan. Mereka menghadapi hambatan ekonomi dan sosial dalam mencari waktu dan sumber daya untuk memfasilitasi interaksi sosial yang sehat bagi anak-anak mereka.

Interaktif Solopos

Kurangnya sumber daya ekonomi adalah salah satu faktor yang meningkatkan risiko gangguan mental dalam masyarakat. Sebagian dari mereka belum memahami langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan mental tersebut.

Kesehatan mental penting bagi setiap anggota keluarga pada setiap fase kehidupan. Kesehatan mental adalah suatu kondisi ketika fungsi mental berhasil dijalankan, mengarah pada aktivitas yang bermanfaat, interaksi antarpribadi yang memuaskan, dan kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan dan mengatasi kesulitan.

Hal ini memengaruhi cara berpikir, perasaan, dan bertindak. Kesehatan mental juga menjadi landasan dalam menjalin hubungan persahabatan dengan keluarga, sahabat, dan rekan kerja, serta kemampuan seseorang dalam berkontribusi pada komunitas atau masyarakat.



Teknologi informasi dan komunikasi membawa banyak pengetahuan kesehatan. Kesehatan bukan hanya kondisi fisik, tetapi juga kesejahteraan psikologis. Beberapa faktor risiko dapat memicu penyakit mental seperti diskriminasi, pelecehan, dan penggunaan narkoba.

Kemiskinan juga menjadi salah satu faktor risiko yang memengaruhi kesehatan mental. Bagaimana kemiskinan memengaruhi kesehatan mental? Kemiskinan adalah kondisi ketika seseorang atau kelompok mengalami kesulitan keuangan yang signifikan atau tinggal di lingkungan yang memiliki keterbatasan sumber daya ekonomi yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Kemiskinan tidak hanya mencakup ketidakmampuan memperoleh pendapatan yang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari seperti makanan, tempat tinggal, pakaian, dan perawatan kesehatan, tetapi juga mencakup akses terbatas terhadap pendidikan, pekerjaan yang layak, layanan kesehatan yang memadai, dan infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi yang layak.

Kemiskinan telah diakui sebagai faktor risiko kesejahteraan psikologis. Kemiskinan dan penyakit mental mempunyai hubungan sebab akibat dalam dua arah. Kemiskinan berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran yang tidak menentu.

Pola asuh orang tua adalah faktor penting dalam memprediksi dampak kemiskinan terhadap kesehatan mental anak-anaknya. Oleh karena itu, keluarga menjadi penting dalam meningkatkan kesehatan mental anak.

Intervensi dari sudut pandang sekolah juga akan membantu memanipulasi kelompok masyarakat kurang mampu. Sekolah dapat memberikan peluang khusus untuk meningkatkan kesehatan mental.

Caranya dengan menyediakan program untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis, seperti social and emotional learning, resilience, life skills, character education, dan lain sebagainya.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 25 April 2024. Penulis adalah dosen Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Seru! Ratusan Siswa Adu Cepat Lomba Permainan Tradisional di Semarang

Seru! Ratusan Siswa Adu Cepat Lomba Permainan Tradisional di Semarang
author
Newswire , 
Burhan Aris Nugraha Jumat, 26 April 2024 - 20:09 WIB
share
SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta adu cepat saat lomba permainan tradisional lari balok di halaman perpustakaan Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/4/2024). (Antara/Makna Zaezar)

Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah peserta adu kecepatan dan kekompakan saat mengikuti lomba permainan tradisional di halaman perpustakaan Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/4/2024).

Kegiatan lomba permainan tradisional yang diadakan Pemkot Semarang itu diikuti 250 pelajar dari jenjang SD dan SMP.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Lomba digelar sebagai media pelestarian budaya permainan tradisional sekaligus penguatan karakter pelajar Pancasila yang kreatif, bergotong royong, tangguh dan berbhineka global.

Koran Solopos

Sejumlah peserta menjaga kekompakan melangkah saat mengikuti permainan tradisional balap bakiak di halaman perpustakaan Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (25/4/2024). (Antara/Makna Zaezar)

 

Lomba digelar sebagai media pelestarian budaya permainan tradisional sekaligus penguatan karakter pelajar Pancasila yang kreatif, bergotong royong, tangguh dan berbhineka global. (Istimewa/Dwi Sinatria)

Emagazine Solopos

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories