SOLOPOS.COM - Ilustrasi penambang pasir (JIBI/dok)

Solopos.com, KLATEN—Tebing perbukitan di kawasan lereng Gunung Merapi kembali memakan korban. Seorang penambang pasir asal Dukuh Bono, Desa Sidorejo, Kemalang, Sutopo Umar Bukhori, 33, tewas setelah tertimbun longsoran tebing saat menambang, Rabu (27/8/2014).

Informasi yang dihimpun Sikiois,cin, kejadian bermula saat Sutopo dan rekannya Mukhlis, 24, menambang pasir di bawah tebing yang tak jauh dari rumahnya, pukul 08.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Belum lama beraktivitas, tiba-tiba tebing setinggi 12 meter yang ada di atas mereka longsor dan memuntahkan material seperti batu dan pasir. Sutopo tak bisa menghindar saat bebatuan menghujam kepalanya secara mendadak.

Ia pun langsung tewas seketika begitu tertimbun material longsoran. Sedangkan Mukhlis masih bisa menghindar dan hanya mengalami luka ringan.

Saat peristiwa longsor terjadi, banyak aktivitas penambang pasir manual di sekitar lokasi kejadian. Aktivitas tersebut diduga menggerus dasar tebing dan mengakibatkan peristiwa longsor.

Bantuan Relawan

Kepala Desa (Kades) Sidorejo, Jemakir, saat dimintai konfirmasi, mengatakan kedua korban berhasil dievakuasi setelah mendapat bantuan dari relawan dan warga setempat. Evakuasi dilakukan secara hati-hati karena tebing di atas lokasi kejadian masih sangat labil.

Setelah melalui proses evakuasi selama setengah jam, korban berhasil ditemukan dan dibawa ke rumah duka. “Saat kejadian, korban bersama penambang lain sedang menaikkan pasir ke dalam truk. Namun tiba-tiba tebing di atas mereka mendadak longsor,” ujar Jemakir.

Kades mewanti-wanti penambang pasir agar waspada saat melakukan aktivitas penambangan. Pasalnya, bukan kali ini saja kawasan lereng Gunung Merapi memakan korban jiwa. Awal Juli lalu, seorang bocah berusia lima tahun tewas setelah terkubur longsoran tebing di Kali Woro, Kemalang.

“Kalau lokasinya bahaya, mending jangan memaksakan diri. Penambang juga harus memerhatikan kelengkapan kerja seperti helm pengaman,” kata dia.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto, mengatakan longsoran kali ini merupakan kali kedua yang terjadi sepanjang 2014. Pihaknya sudah mengirimkan bantuan logistik untuk meringankan keluarga korban.

Senada Jemakir, Sri Winoto, mengimbau penambang berhati-hati saat bekerja. “Kami sarankan daerah lokasi kejadian jangan ditambang dulu. Kami khawatir terjadi longsor susulan karena kondisi tanah masih labil,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya