SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Kerusakan tebing di sepanjang Kali Dengkeng, Klaten, terjadi di berbagai wilayah Kabupaten Bersinar. Sesuai pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, tebing Kali Dengkeng kritis di lebih dari 40 lokasi.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Yuwana Haris, mengatakan pendataan kondisi tebing yang kritis di sepanjang Kali Dengkeng dilakukan menggandeng sejumlah desa dan kecamatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada 32 desa di delapan kecamatan yang dilalui aliran air Kali Dengkeng. Masing-masing kecamatan itu yakni Prambanan, Gantiwarno, Wedi, Bayat, Trucuk, Cawas, Juwiring, dan Wonosari.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hasil dari pendataan yang kami lakukan, ada lebih 40-an lokasi [tanggul kritis]. Di puluhan lokasi itu, kondisi tebing memang kritis alias dalam kondisi rusak. Penyebabnya karena tergerus aliran air,” katanya kepada Solopos.com, Rabu (20/3/2019).

Sri Yuwana Haris mengatakan kerusakan tebing sungai paling banyak ditemukan di Kecamatan Bayat. Di lokasi ini kerusakan tebing terjadi di 16 lokasi. Hasil dari pendataan itu sudah dilaporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

“Kali Dengkeng ini kewenangannya di pemerintah pusat [melalui BBWSBS]. Makanya, data yang kami peroleh dari desa itu langsung dikomunikasikan dengan BBWSBS. Laporan dari masing-masing desa itu juga dilengkapi foto kondisi tebing yang rusak,” katanya.

Sri Yuwana Haris mengatakan frekuensi hujan di Kabupaten Bersinar masih tinggi hingga pekan kedua April 2019. Warga di sepanjang Kali Dengkeng diminta tetap waspada sekaligus siaga menghadapi berbagai potensi bencana, terutama musibah banjir.

“Musim hujan diperkirakan berlangsung hingga pertengahan April mendatang,” katanya.

Sebagaimana diketahui, hujan deras di kawasan Kabupaten Bersinar dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan jebolnya sejumlah tanggul di Kali Dengkeng. Tanggul jebol berada di Japanan (Cawas), Karangasem (Cawas).

Di samping itu, kerusakan tanggul juga terjadi di Sungai Birin, Melikan (Wedi) dan Mlese (Gantiwarno). “Perbaikan tanggul dilakukan dengan memanfaatkan karung berisi pasir dan bambu sebagai penahan karung pasir,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Dodhy Hermanu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya