SOLOPOS.COM - Warga menyaksikan tebing longsor di Dusun Gondang, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Kamis (11/3/2021). (Istimewa-dok. Pemerintah Desa Wonorejo)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Tanah longsor di Dusun Gondang, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (11/3/2021), mengakibatkan dapur, kandang ternak, dan tempat budidaya jamur kuping milik warga rusak.

Informasi yang dihimpun Solopos.com dari Kepala Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Sularno, bencana alam tanah longsor terjadi di beberapa lokasi di wilayahnya. Kondisi tanah longsor bervariasi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sularno menceritakan mendapat laporan dari warga bahwa akses jalan di desa terdampak bencana alam tanah longsor.

Baca juga: Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Jatiyoso Karanganyar, 2 Rumah Terdampak

"Jalan-jalan di desa itu banyak yang kena tanah longsor. Akses jalan di desa terganggu. Tetapi kecil-kecil tanah longsor. Bisa diatasi warga dengan kerja bakti," kata Sularno saat dihubungi Solopos.com, Jumat (12/3/2021).

Sularno mencatat dua lokasi dengan kondisi tanah longsor cukup besar apabila dibandingkan lokasi lain. Satu lokasi di Dusun Kalimo, Desa Wonorejo. Tanah longsor menimpa teras dan garasi di rumah milik Singat.

"Yang di sebelah timur itu ada jalan juga. Jalannya tertutup longsoran itu. Rencana koordinasi dengan DPUPR di Kecamatan Jatiyoso untuk membersihkan mengggunakan alat berat. Tapi kondisi medan menanjak tinggi. Kami belum bisa memastikan bisa atau tidak," tutur Sularno.

bencana tana longsor wonorejo jatiyoso
Warga Dusun Gondang, Desa Wonorejo, Jatiyoso, Karanganyar, membersihkan rumah budidaya jamur terdampak tanah longsor, Kamis (11/3/2021). (Istimewa-dok. Pemerintah Desa Wonorejo)

Kondisi lebih memprihatinkan dialami warga Dusun Gondang. Tanah dan talut di belakang rumah Sunarno longsor. Kondisi itu mengakibatkan bangunan dapur permanen milik Sunarno menggantung.

"Itu tinggi lokasinya. Jadi kalau dilihat dari bawah, bangunan [dapur] menggantung sebagian. Itu tebingnya curam. Ada kalau tingginya 300 meteran dari rumah itu ke bawah," ungkap dia.

Sebelum Dibangun Sudah Longsor

Sularno mengaku sudah bertemu dengan pemilik rumah itu. Pemilik rumah, kata Sularno, berencana membangun talut dan mengecor bagian belakang dapur pada Jumat. Tetapi, bencana alam tanah longsor lebih dahulu terjadi.

"Sebetulnya itu sudah mau dibangun, tapi untuk pembangunan hari Jumat ini. Sebelum dibangun sudah longsor duluan," ceritanya.

Baca juga: Politikus Solo Habib Hasan Mulachela Meninggal Dunia di Jakarta

Akibat tanah longsor itu, bangunan di bawah tebing itu terdampak. Sularno menyebut ada kandang ternak berisi dua ekor sapi dan rumah budidaya jamur kuping. Dua bangunan itu milik Saridi dan Darsi.

"Itu yang [tanah longsor] sekitar 300 meter itu ke bawah menimpa kandang sapi dan tempat budidaya jamur kuping. Ternaknya bisa selamat, dua ekor sapi. Sebelum longsor bisa lari. Tapi jamur sudah siap panen. Beberapa tempat budidaya itu rusak," ungkapnya.

Sularno menceritakan warga sekitar membantu pemilik jamur memanen jamur yang masih dapat diselamatkan. Menurut Sularno, jamur itu hendak dipanen pada Senin depan.

Baca juga: Sedih! 6 Makanan Ini Tidak Boleh untuk Sarapan, Padahal Enak Semua

"Jamur itu banyak dan sudah siap panen. Yang jatuh kena lumpur dipanen dapat banyak. Kalau sepuluh karung ada. Kan sekali panen itu katanya bisa dapat beberapa ton. Yang rusak sebagian, yang sebagian lagi masih bisa dijual," katanya.

Diguyur Hujan Deras

Sularno bersyukur tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Dia menceritakan sebelum bencana alam tanah longsor menimpa wilayahnya, Wonorejo diguyur hujan deras selama dua jam.

"Hujan sebelum jam 12.00 WIB. Ada dua jam itu deras. Lalu pukul 14.00 WIB itu dapat laporan ada tanah longsor. Ada kalau sepuluhan tempat lebih. Tetapi kecil-kecil. Nah yang besar itu ya dia dua lokasi itu," urai dia.

Baca juga: Hore! KAI Commuter Tambah 4 Perjalanan KRL Jogja-Solo pada Jumat-Minggu ini

Sularno mengingatkan warga yang hendak membangun talut dan mengecor bagian belakang dapur rumah warga di Dusun Gondang. Dia mengarahkan warga agar mengalirkan air ke arah lain agar tidak memicu tanah longsor lain. Sularno mengaku peristiwa itu terjadi kali pertama.

"Enggak ada korban jiwa. Warga juga tidak mengungsi. Dapur yang menggantung itu akan dirobohkan lalu pasang talut. Saya koordinasi dengan yang punya rumah supaya mengalirkan air ke selatan biar aman," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya