SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang rubel. (Reuters)

Solopos.com, MOSKOW — Salah satu sutradara festival di Rusia, Larisa Zhuravleva, didenda oleh pengadilan di Okrug, Khanty-Mansiysk, Rusia setelah memutar film bertema lesiban, gay, bisex, dan transeksual (LGBT). Film yang diputar pada Maret 2020 itu berjudul Outlaw dan mengisahkan seorang remaja gay.

Dikutip dari Pink News, Senin (2/10/2020), Larisa Zhuravleva didenda 50.000 Rubel atau sekitar Rp9,1 juta karena memutar film Outlaw yang disutradarai Ksenia Ratushnaya di festival film Spirit of Fire.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengadilan menjatuhi denda pada Larisa sejak Agustus 2020 lalu. Namun, Larisa mengaku baru mengetahui denda tersebut setelah juru sita menghubunginya untuk segera membayarnya.

Kades Sepat Sragen Ditetapkan Jadi Tersangka, Warga Tak Terima & Siap Pasang Badan

"Saya belum mendapatkan alasan keputusan pengadilan, tapi saya didenda 50.000 rubel karena propaganda LGBT," kata Larisa.

Film Outlaw merupakan film dewasa yang ditayangkan di festival film Spirit of Fire. Film bertema LGBT ersebut sempat menerima penghargaan dalam festival tersebut.

Beberapa adegan film tersebut sudah dipotong untuk mematuhi undang-undang anti-LGBT di negara pimpinan Vladimir Putin itu.

Film Outlaw memicu kontroversi di Rusia, bahkan sebelum film itu diliris. Film ini menceritakan kisah cinta segitiga seorang jenderal yang berselingkuh dengan penari transeksual di Uni Soviet pada era 1980-an. Selain itu, film ini juga menceritakan kisah cinta antara remaja gay, atlet gulat, dan seorang gadis.

Larisa mengatakan jaksa penuntut di Rusia sebelumnya telah mengajukan gugatan terhadap Departemen Kebudayaan Daerah. Di mana departemen itu yang meminta Kementerian Kebudayaan mengeluarkan izin sewa untuk film tersebut. Dengan begitu, film bertema LGBT tersebut dapat diputar di festival film Spirit of Fire.

Tahanan Polres Klaten Diduga Tewas Dikeroyok, Keluarga Minta Diusut

Lebih lanjut, Larisa mengatakan bahwa dia tidak bertanggung jawab untuk memilih film-film yang ditayangkan di festival tersebut. Namun, wanita itu tetap dikenai denda karena menayangkan film tersebut di muka umum.

Ketua panitia seleksi festival Spirit of Fire, Boris Nelepo, mengatakan tuntutan denda kepada sutradara festival tidak masuk akal. Di samping itu, dia dan timnya telah membuktikan di festival itu tidak mengizinkan anak di bawah umur untuk masuk.

"Saya tidak mengerti mengapa mereka menemukan kesalahan pada Larisa. Dia tidak bertanggung jawab atas pemilihan dan pemutaran film di festival," kata Nelepo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya