SOLOPOS.COM - Wiranto (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SOLO — Kemunculan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, di acara Mewujudkan Mimpi Indonesia yang ditayangkan RCTI, Jumat (7/2/2014) sore, menjadi viral di Twitter. Timeline Twitter sepanjang acara berlangsung dipenuhi kicauan seputar aksi Wiranto ini.

Namun banyak komentar bernada negatif yang muncul di Twitter. Calon presiden (capres) Partai Hanura dalam Pilpres 2014 ini disebut-sebut keterlaluan dalam melakukan pencitraan. Beberapa pengguna bahkan mempertanyakan peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dalam melakukan kontrol terhadap siaran berbau politik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Liat Bapak Wiranto jadi tukang becak mengagumkan sih, tapi sepertinya ini hanya taktik politik menggelitik karena pemilu presiden. Owalah,” kata Dessy Kusumawati di Twitter.

Kalo Wiranto jadi tukang becak rakyat malah ilfil. Lebay,” tulis Masyaril Ahmad.

“Bisa aja pak wiranto carmuknya muehehehe,” kata Nuraini Farida.

“Ahh Wiranto jadi kang becak. PENCITRAAN !!!,” tulis @LuciaRetnoo.

“kampanyenya wiranto yg aneh2 ajaa,” kicau akun @Thienkerbell.

Selain dapat komentar miring, acara tersebut juga dituduh telah di-setting sebelumnya. Dugaan ini muncul dari bahasa yang digunakan para tukang becak yang berinteraksi dengan Wiranto dan kamera yang digunakan.

Seorang pengguna Twitter menyoroti percakapan Wiranto dengan tukang becak. Saat berinteraksi dengan Wiranto, tukang becak malah menggunakan bahasa Jawa halus atau krama. Bahasa krama biasanya digunakan untuk percakapan dengan orang yang lebih tua atau yang memiliki kedudukan lebih tinggi.

“Ini Wiranto nyamar jadi tukang becak tapi ketauan banget ngobrolnya settingan. Ga mungkin tukang becak kok pake kromo ke sesama. hah!” Torry Jatiprakoso.

Abis nonton Wiranto jadi tukang becak. Ngomong bahasa Jawanya kasar gitu [ngoko], tukang becaknya alus [krama],” kata Andreas Aditya M.

Sementara soal kamera, dikatakan penempatannya terlalu berlebihan. Dugaan diungkapkan Diky Pratama dalam akun Twitternya. Dia menyebut kamera yang digunakan terlalu banyak untuk ukuran acara dengan setting kamera tersembunyi. Kuat dugaan sudah ada interaksi sebelumnya dengan si tukang becak dan penumpang yang ada di acara tersebut.

Jadi Lelucon

Yang menarik, selain dicerca, ada juga pengguna Twitter yang menjadikan siaran ini sebagai guyonan. Stand up comedian (comic) Solo, Barcelona Bryan, dengan gaya khasnya mengeluarkan komentar menggelitik. “Jangan-jangan bakul #wedangpoer selama ini itu Wiranto?,” kicaunya di Twitter.

Akun lain yang juga mengeluarkan komentar lucu adalah Rima W. Kosasih. Katanya “Kalo Wiranto nyamar jadi tukang becak di Solo, kalo Hary tanoe nyamar jadi apa? Jual elektronik? Jual pulsa?.”

“mending wiranto jadi president becak aja. terus bagi-bagi mesin cuci,” tulis @Hilmanpputra. “Kalo Wiranto nyamar jd tukang becak, jgn2 sekarang dia jg nyamar jadi calon presiden,” kicau @hendrapanic.

Wiranto sudah berulangkali masuk dalam program televisi di RCTI. Sebelumnya mantan Panglima TNI ini muncul dalam sinetron Tukang Bubur Naik Haji bersama wakilnya Harry Tanoesoedibjo. Hal ini disebut-sebut mendapati komentar miring. “Seseriusnya, Wiranto itu beruntung abis dapet wakil sekelas HT. sinetron masuk, Reality Show masuk, Kuis2an masuk, Iklan masuk,” Imanuel Drexel.

Seorang pengguna Twitter lain bernama Yopi Syalendra secara terang-terangan menanyakan kepada pengamat politik Fadjroel Rachman via akun Twitter apakah aksi Wiranto ini dapat dikategorikan money politic. “Acara di RCTI pak @wiranto1947 memberi becak ke warga, apakah bs dikategorikan money politic? Mengingat skrg thn pemilu. cc @fadjroeL” kicaunya.

Sayangnya hingga berita ini ditulis, akun @fadjroel belum menanggapi pertanyaan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya