SOLOPOS.COM - Pelajar SMK yang terlibat tawuran diberi pembinaan di Mapolres Salatiga Jl. Adi Sucipto, Kota Salatiga, Jateng, Jumat (18/11/2016) siang. (Tribratanews.polressalatiga.id)

Tawuran pelajar terjadi di pertigaan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Pelajar SMK yang terlibat tawuran diangkut ke Mapolres Salatiga Jl. Adi Sucipto, Kota Salatiga, Jateng, Jumat (18/11/2016) siang. (Facebook.com-Adrianto Bagas Mahendra)

Pelajar SMK yang terlibat tawuran diangkut ke Mapolres Salatiga Jl. Adi Sucipto, Kota Salatiga, Jateng, Jumat (18/11/2016) siang. (Facebook.com-Adrianto Bagas Mahendra)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semarangpos.com, SALATIGA – Puluhan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) dicokok polisi anggota Polsek Sidorejo setelah kedapatan tawuran di kawasan pertigaan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (18/11/2016).

Ekspedisi Mudik 2024
Pelajar SMK yang terlibat tawuran diberi pembinaan di Mapolres Salatiga Jl. Adi Sucipto, Kota Salatiga, Jateng, Jumat (18/11/2016) siang. (Tribratanews.polressalatiga.id)

Pelajar SMK yang terlibat tawuran diberi pembinaan di Mapolres Salatiga Jl. Adi Sucipto, Kota Salatiga, Jateng, Jumat (18/11/2016) siang. (Tribratanews.polressalatiga.id)

Puluhan pelajar yang tawuran itu berasal dari SMK Saraswati Salatiga dan SMK Kristen Salatiga. Mereka lantas digelandang ke Mapolres Salatiga untuk diberi pembinaan.

Tawuran yang melibatkan kedua SMK itu sudah berulang kali terjadi dan sudah dilakukan pembinaan beberapa kali oleh pihak kepolisian. “Kami sudah melakukan langkah-langkah pembinaan dengan datang langsung ke sekolah. Hal itu dilakukan agar tidak lagi terjadi perkelahian di kemudian hari, dengan melibatkan guru kesiswaan. Namun hari ini masih juga terjadi,” kata Kapolsek Sidorejo AKP Jumaeri seperti dikutip Semarangpos.com dari Tribratanews.polressalatiga.id.

Pada tawuran kali ini, para pelajar kedua SMK di Salatiga itu melakukannya ketika siang hari dengan alasan menghindari kejaran polisi yang sedang melaksanakan ibadah salat Jumat. Namun salah seorang warga yang melihat tawuran itu langsung melaporkannya kepada polisi yang hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Baitusy Syukur di kawasan jalan lingkar Salatiga.

Tak menunggu lama, Kapolsek Sidorejo bersama anggotanya langsung mendatangi lokasi dan mendapati puluhan pelajar sedang saling melempar batu. Meskipun beberapa pelajar berhasil kabur, namun polisi berhasil menangkap beberapa pelajar yang membawa gir, rantai, dan gunting sebagai senjata mereka.

Sementara itu, di tempat terpisah, guru bidang kesiswaan SMK Saraswati Salatiga Surahman mengatakan tawuran itu terjadi tanpa sepengetahuannya. Ia juga mengatakan akan memberikan sanksi tegas kepada para pelajar yang terlibat dalam perkelahian massal itu berupa skors, bahkan tidak menutup kemungkinan pelajar yang terlibat dalam tawuran itu dikeluarkan dari sekolah.

Kejadian tawuran di kawasan pertigaan Blotongan itu juga ramai diperbincangkan di grup Facebook Kabar Salatiga. Seorang member grup yang menggunakan akun Facebook ?Adrianto Bagas Mahendra?, Jumat (18/11/2016) pukul 14.30 WIB, mengunggah sebuah foto yang menunjukkan beberapa pelajar sedang dimasukkan ke mobil polisi.

Unggahan foto dan informasi di grup Facebook Kabar Salatiga itu pun menuai reaksi para member. Pada umumnya mereka menyayangkan tindakan para pelajar tersebut. Berdasarkan pantauan Semarangpos.com, hingga Jumat (18/11/2016) pukul 19.50 WIB, kiriman tersebut telah dibanjir 156 komentar. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya