SOLOPOS.COM - Motor yang dibakar komplotan geng pelajar diamankan di Mapolsek Depok Timur, Minggu (15/6/2014) . (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMAN – Dua rombongan geng pelajar yang mengendarai sepeda motor terlibat bentrok di jalan Jogja-Solo. Tepatnya di depan Pasar Sambilegi, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Minggu (15/6/2014) dinihari. Polisi mengamankan sebelas pelajar dan berbagai jenis senjata tajam.

Selisih beberapa jam, di tempat terpisah dua pelajar pengguna satu sepeda motor ditemukan tewas dan satu kritis karena menabrak pembatas jalan yang dikabarkan lantaran dikejar orang tak dikenal. Belum diketahui secara pasti keterjalinan rentetan kasus itu karena masih dalam penyelidikan kepolisian.

Promosi Perjalanan Uang Logam di Indonesia dari Gobog hingga Koin Edisi Khusus

Informasi yang dihimpun Harianjogja.com, peristiwa bentrok geng pelajar di depan Pasar Sambilegi terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka yang terlibat berasal dari beberapa sekolah negeri dan swasta yang berlokasi di Sleman seperti dari Prambanan dan Berbah. Banyaknya ditemukan senjata dari tangan siswa mengindikasikan mereka sudah merencanakan untuk melakukan bentrok.

Ekspedisi Mudik 2024

Bentrok terjadi saat rombongan geng pelajar berpapasan di depan pasar. Gerombolan yang berada di sisi utara jalur sempat melakukan pelemparan terhadap rombongan di sisi selatan yang tengah berjalan dari timur ke barat. Aksi saling lempar pun terjadi di jalanan hingga berujung pada bentrok fisik dan masing-masing mengeluarkan senjata. Geng yang berada di sisi selatan jalan memilih kabur karena jumlahnya lebih sedikit. Bahkan ada yang sempat meninggalkan motornya Yamaha Mio di lokasi yang kemudian dibakar oleh kelompok geng lain.

“Saya sampai di lokasi itu [motor] sudah dalam keadaan terbakar. Saya mengikuti teman berlari kemudian tertangkap di kawasan Prambanan, saya cuma ikut tidak tahu. Tidak tahu pemilik siapa,” ujar salahsatu pelajar yang turut ditangkap, saat ditemui di Mapolsek Depok Timur, Minggu (15/6/2014) siang.

Ia mengaku tidak paham secara detail kronologinya. Hanya ikut bersama teman-teman lainnya sembari menunggu tayangan piala dunia. Pelajar yang akan segera lulus tahun 2014 ini mengakui jika sebelumnya pernah mengikuti geng pelajar.

“Dulu cuma ikut-ikutan saat kelas satu, sekarang jarang,” kilah pelajar yang masih mengenakan celana sekolah itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya