SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN – Polres Sleman menggelar razia di dua sekolah yang sebelumnya terlibat tawuran, Selasa (4/1/2014). Selain itu kepolisian juga memanggil orangtua yang terlibat tawuran.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menjelaskan pihaknya melakukan razia besar-besaran di dua sekolah yang sempat terlibat tawuran, yakni di SMA N 1 Ngaglik dan SMK Muhammadiyah Pakem. Tujuannya adalah untuk mencegah kemungkinan adanya siswa yang masih membawa senjata tajam atau melakukan aksi balasan.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Hari ini kita razia besar-besaran di dua sekolah itu tapi hasilnya nihil,” terangnya, Selasa (4/1/2014).

Polres, lanjutnya, bersama jajaran polsek di wilayah Sleman akan secara rutin melakukan kegiatan razia. Tentu dengan seijin sekolah untuk mengadakan razia di sekolah dan lingkungan sekolah. Tujuannya yakni mengantisipasi adanya benda tajam yang dibawa siswa.

Sebelumnya, pada Senin (3/1/2014) pihaknya mengamankan empat parang tajam ukuran 50 cm, tiga Gir diameter 15 cm dengan tali pelontar, dua modifikasi senjata rantai dan besi, sembilan pentungan besi, satu molotov berisi bahan bakar minyak dan sumbu. Senjata itu merupakan milik siswa SMA N 1 Ngaglik yang dititipkan di salahsatu warung.

“Kami siap melakukan pembinaan ke siswa secara rutin. Intinya memang harus ada komitmen bersama antara sekolah, diknas [Dinas Pendidikan] orang tua dan polisi untuk mencari akar masalah, dan juga komitmen menyelesaikannya secara komprehensif,” ungkap Ihsan. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya