SOLOPOS.COM - Motor yang dibakar komplotan geng pelajar diamankan di Mapolsek Depok Timur, Minggu (15/6/2014) . (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, SLEMANPelajar yang melakukan aksi tawuran pada Minggu (16/6/2014) dini hari tidak berbekal tangan kosong saat berkelahi. Mereka juga menyiapkan aneka senjata tajam seperti botol, rangka motorm stik besi, parang pedang hingga bom molotov.

Dari lima tersangka yang tertangkap, empat diantaranya pelajar aktif yakni AH, 17, dan RN, 16 pelajar salahsatu sekolah di Berbah. Serta AJ, 16, AG, 17, pelajar sebuah sekolah di Kecamatan Sleman. Selanjutnya satu orang alumni dari sebuah sekolah di Sleman yakni Diki, 20. Sedangkan AG dan Diki ditangkap petugas di kawasan Kecamatan Sleman. Keduanya kedapatan membawa stik dan pedang serta ikut dalam komplotan AJ. Keduanya juga sama-sama anggota komplotan geng pelajar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

AJ mengaku bersama dengan temannya hanya ikut-ikutan. Ia membeli pedang yang dibawanya seharga Rp150.000 di Bandung. Ia juga tergabung sebagai anggota geng pelajar salahsatu SMK di Sleman.

“Kebetulan saya di belakang sendiri kemudian tertangkap. Hanya ikut-ikutan saja,” ucapnya saat diwawancara.

Kapolres Sleman AKBP Ihsan Amin menjelaskan pihaknya menetapkan lima tersangka dalam dua TKP yakni di Sambilegi dan Manukan. Dengan barang bukti kejahatan yakni pedang berukuran 65 sentimeter, pecahan botol bom molotov, rangka motor, stik besi dan parang. Empat tersangka yang berstatus sebagai pelajar saat ini dititipkan di panti Dinas Sosial DIY dengan dalam pengawasan petugas.

“Ini harus kami lanjutkan ke proses hukum agar mereka jera. Secara hukum sudah memenuhi, dijerat dengan Pasal 170 KUHP terkait perusakan, ada penganiayaan dan juga UU Darurat bagi yang membawa senjata tajam,” tegasnya.

Terkait adanya pelajar yang ditemukan tewas di Jalan Magelang, Mlati, Sleman, saat kecelakaan yang diduga dikejar dan dipukul pelaku, kata Ihsan, pihaknya masih menyelidiki. Hingga kemarin masih misterius, tetapi berdasarkan olah TKP ia menegaskan korban meninggal karena kecelakaan.

“Soal dikejar atau tidaknya itu yang sedang kami cari dengan meminta keterangan teman korban yang saat ini masih dirawat di RS,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya