SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Tawuran Jogja diantisipasi dengan berbagai cara.

Harianjogja.com, JOGJA – Petugas Kepolisian Sektor Wirobrajan Kota Jogja terus melakukan pengawasan terhadap sejumlah siswa dari dua sekolah di wilayahnya untuk mengantisipasi adanya tawuran. Pengawasan dilakukan juga pada Sabtu (27/8/2016) mengingat sehari sebelumnya puluhan dua sekolah terpaksa diamankan petugas karena diduga akan melakukan tawuran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolsek Wirobrajan Kompol Widya Mustika, mengatakan meski enggan menyebutkan identitasnya, ia mengakui ada dua sekolah di wilayahnya yang ditengarai siswanya kerap terlibat tawuran. Oleh karena itu, Polsek Wirobrajan terus menyanggong para siswa dari dua sekolah tersebut terutama saat jam pulang sekolah. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya. Mengingat pada Kamis (25/8/2016) kemarin puluhan pelajar dari sekolah tersebut ditangkap petugas karena akan melakukan tawuran.

“Dari dua sekolah kemarin [Kamis] kami amankan ke Mapolsek untuk dilakukan pembinaan,” ungkapnya, Sabtu (27/8/2016).

Setelah dilakukan penangkapan, pihaknya menghadirkan orangtua dari dua sekolah tersebut ke Mapolsek. Selain untuk melakukan perdamaian, mereka juga diminta sungkem kepada orang tua untuk meminta maaf. Meski demikian, ada sejumlah orangtua siswa yang tidak hadir saat diminta datang dengan alasan sibuk. Padahal, lanjutnya, penanganan kasus tawuran dan kenakalan remaja, butuh kerjasama dengan orangtua.

“Ini sangat disayangkan ya, karena ada orangtua yang ternyata kurang peduli saat anaknya terlibat kasus,” ungkap dia.

Setelah dilakukan pembinaan, para pelajar dari kedua sekolah tersebut pun diperbolehkan pulang. Polisi akan menindaktegas mereka jika dikemudian hari terlibat tawuran lagi karena identitas mereka sudah dikantongi petugas.

Widya menambahkan, selain melakukan patroli pada jam pulang sekolah, pihaknya juga mengintensifkan saat jam pelajaran berlangsung di sejumlah tempat nongkrong. Karena, pada jam tersebut biasanya sejumlah alumni lebih dahulu nongkrong menunggu mantan adik kelasnya. Ia mengakui, dalam berbagai tawuran seringkali ada keterlibatan alumni. Ia mengklaim, pelajar dari dua sekolah tersebut sudah menyatakan damai. Tetapi, yang diantisipasi jika mereka melakukan tindakan di luar Kota Jogja.

Sejumlah titik rawan tawuran yang menjadi tongkrongan dua sekolah itu terus dipantau petugas. Tempat itu kadang juga ramai pada malam hari yang didominasi para pelajar. Oleh karena itu, pihaknya beberapa kali terpaksa membubarkan para pelajar atau remaja yang nongkrong hingga dinihari. “Terutama malam hari, karena kami tidak bisa memantau mereka kecuali kalau sudah berada di tempat nongkrong. Butuh kerjasama kepedulian para orangtua,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya