SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, MAGELANG — Aparat Polres Magelang Kota,  Minggu (21/4/2019) malam, sibuk membubarkan tawuran yang pecah di Jl. Tidar Magelang, depan Bank Magelang. Meskipun pada mulanya gesekan terjadi antara Gerakan Pemuda Kabah (GPK) dan Pemuda Pancasila (PP), namun Kantor Berita Antara mengabarkan perkelahian massal itu mempertemukan GPK melawan warga Paten, Kota Magelang.

Kejadian tersebut berawal dengan bergeraknya puluhan anggota GPK dari Kampung Baben. Mereka berjalan kaki dengan membawa senjata tajam berupa pedang, celurit, golok, dan balok kayu. Mereka menuju RSUD Tidar untuk menengok rekan mereka yang dirawat akibat berkelahi dengan anggota Pemuda Pancasila (PP) pada Minggu dini hari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Magelang Kota AKBP Idham Mahdi dengan didampingi Kasat Reskrim AKP Rinto Sutopo dan Kasat Intelkam AKP Danang lalu turun untuk menenangkan massa tersebut. Mereka lalu bernegosiasi dengan Ketua GPK Zaenal Arifin sehingga massa akhirnya mau kembali ke markas mereka di Baben dengan berjalan kaki melewati Jl. Tidar lalu Jl. Ikhlas.

Puluhan polisi bersenjata lengkap, sebagaimana dikabarkan Antara, Senin (22/4/2019), ikut mengawal kepulangan mereka ke markas. Meskipun telah dikawal polisi, sesampainya simpang empat Pasar Rejowinangun, depan Bank Magelang, ratusan warga yang diduga Antara berasal dari Paten Jurang mengadang. Tawuran pun tak terelakkan setelah terjadinya aksi lempar batu dan botol.

Emosi massa GPK pun tak terbendung lagi. Mereka melemparkan kembali batu dan botol yang semula terarah ke mereka. Tak cukup dengan itu, papan-papan rambu jalan di sepanjang Jl. Tidar pun tercerabut ikut melayang.

Menghadapi penyerangan atas massa yang tengah mereka kawal, polisi menletuskan puluhan kali tembakan peringatan. Sayangnya massa tidak menunjukkan gelagat menghentikan aksi perkelahian massal tersebut. Aksi tawuran berhasil dibubarkan setelah ratusan personel pasukan pengendalian massa (dalmas) menembakkan gas air mata.

Kantor Berita Antara mencatat polisi tidak lagi setia pada tugasnya mengawal GPK, namun sebaliknya merangsek ke arah kedua kubu untuk menyingkirkan mereka. Massa GPK akhirnya mundur dan berkumpul di depan RSUD Tidar.

Personel dengan dua truk Kodim 0705/Magelang terlihat langsung bersiaga dan ratusan personel dalmas langsung mensterilkan Jl. Tidar. Terlihat bekas tawuran, yakni pecahan botol, kayu, dan batu di pinggir jalan.

Kapolres Magelang Kota kemudian meminta Ketua GPK untuk memulangkan anak buahnya dengan menggunakan truk Dalmas dan TNI. Namun, Ketua GPK menolak untuk menaiki truk.

Ketua GPK memaksa untuk berjalan kaki menuju markas GPK di Baben. Massa GPK kemudian dikawal secara ketat oleh personel Dalmas dan TNI dengan berjalan kaki.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya