SOLOPOS.COM - TAWUR AGUNG-- Sejumlah umat Hindu berdo'a pada acara Tawur Agung di Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (22/3). Tawur Agung merupakan salah satu rangkaian acara menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934. (GIGIH M. HANAFI/JIBI/Harian Jogja)

TAWUR AGUNG-- Sejumlah umat Hindu berdo'a pada acara Tawur Agung di Candi Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (22/3). Tawur Agung merupakan salah satu rangkaian acara menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1934. (GIGIH M. HANAFI/JIBI/Harian Jogja)

Ribuan umat hindu di wilayah Jateng dan DIY, duduk bersila beralaskan tikar, karpet dan koran, di pelataran timur Candi Prambanan, Klaten, Kamis (22/3). Mereka mengikuti ritual Tawur Agung di pelataran candi tersebut. Tawur Agung merupakan ritual terakhir dan puncak, sebelum Hari Raya Nyepi yang jatuh pada Jumat (23/3).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Prosesi diawali dengan mengambil air suci dari Candi Boko, lalu dibawa ke Candi Prambanan. Umat hindu yang mengambil air tersebut berjalan kaki beriringan, sejauh lebih kurang empat kilometer. Sembari membawa air, dari Candi Boko, para pemangku pura melakukan Pradaksina dengan mengelilingi Candi Shiwa selama tiga putaran. Pradaksina prosesi penyucian air sebelum dipersembahkan atau didoakan. Sementara umat hindu yang datang dari berbagai daerah, membawa sesaji dari rumah masing-masing. Sesaji yang berisi berbagai makanan dan buah-buahan itu lalu diletakkan di meja panjang di pelataran candi.

Ekspedisi Mudik 2024

Tiga orang pedande, yakni Pedande Putra Telabah, Sri Kanjeng Ratu Gayatri dan Pedande Manuaba, juga duduk bersila di panggung, tak jauh dari sesaji. Di belakangnya, duduk bersila para pemangku pura dari berbagai pura di Jateng dan DIY, setelah meletakkan air yang akan didoakan. Sebelum berdoa, umat hindu yang hadir di Tawur Agung dipertontonkan tari Rejang Dewa, Baris Caru dan Topeng Sida Karya. Ketiga tari tersebut adalah tari persembahan.

Pukul 12.00 WIB, umat hindu yang sebagian besar mengenakan busana khas Bali itu diminta untuk melakukan persembahyangan, dipimpin oleh Pedande Putra Telabah. Saat berdoa, umat mengikuti dengan khidmat. Sambil meletakkan kedua tangan tertelungkup di dahi, ribuan umat hindu duduk bersila, mata tertutup, lalu melafalkan doa-doa persembahan. Usai berdoa, para pemimpin pura mengambil tirta suci yang telah didoakan. Mereka berkeliling ke beberapa penjuru pelataran untuk memercikkan tirta suci ke ribuan umat yang hadir.

Setelah berdoa, sebagian pemuda mengangkat ogoh-ogoh, yakni boneka raksasa yang melambangkan sifat angkara murka dalam diri manusia. Ada tiga ogoh-ogoh besar yang diangkat lalu diputar-putar oleh para partisipan. Dengan upacara Tawur Agung tersebut, diharapkan para umat bisa melebur semua sifat angkara murka itu sebelum melakukan Brata Catur Nyepi. Sebelum pulang, umat hindu mengambil sesaji mereka masing-masing, yang diletakkan di meja panjang.

Pendarma Wacana Tawur Agung Kesanga, Sang Suwisma, mengatakan momen Hari Raya Nyepi ini adalah waktu untuk introspeksi diri dan menata rencana ke depan agar lebih baik. Cara agar umat bisa introspeksi diri yakni dengan melaksanakan Catur Brata, yaitu tidak menyalakan api, tidak bekerja, tidak bepoergian dan tidak bersenang-senang. “Kini saatnya untuk tidak berbicra banyak, tapi lebih banyak mendengar,” ujar Suwisma.

Sementara itu, Menteri Agama RI, Suryadharma Ali, dalam pidatonya mengatakan agar umat lebih meningkatkan dan mempererat kerukunan antarumat beragama. Apa yang diajarkan dalam agama hindu harus mengakar kuat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Umat hindu harus ikut merawat Bhineka Tungal Ika,” ujar Suryadharma. Bangsa Indonesia, imbuhnya, masih membutuhkan ruang mediasi untuk menjalin tali persaudaraan. Selain itu, para pemimpin dan pemuka agama juga harus menjadi teladan bagi masyarakat dan umatnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya