SOLOPOS.COM - Tim gabungan sukarelawan SAR dan BPBD Sragen membakar sarang tawon vespa di Dukuh Geneng RT 003, Desa Bumiaji, Gondang, Sragen, Sabtu (7/12/2019) malam. (Istimewa/BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Tawon vespa affinis yang dikenal dengan tawon ndas meneror warga di 31 lokasi wilayah Sragen. Hal itu berdasarkan laporan yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen hingga Jumat (6/12/2019).

Awalnya, sarang tawon ndas ditangani secara sporadis. Setelah rapat koordinasi sukarelawan search and rescue (SAR), Pemadam Kebakaran (Damkar), dan BPBD di aula BPBD Sragen, Rabu (4/12/2019), penanganan teror tawon vespa dilakukan secara terkoordinasi dengan pembagian zona wilayah yang diatur secara fleksibel.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen Giyanto saat dihubungi Solopos.com, Minggu (8/12/2019), mengatakan 31 laporan teror tawon vespa itu menyebar di Plupuh, Sragen Kota, Sambungmacan, Miri, Gemolong, Gondang, Gesi, Kedawung, Ngrampal, Karangmalang, Tanon, Sumberlawang, Sukodono, dan Sidoharjo.

Geger! Sepasang Ular Piton Ditemukan di Perumahan Selokaton Karanganyar

Dia mengatakan penanganan tawon vespa itu dilakukan pada malam hari karena kalau siang hari berisiko.

“Kalau siang hari kan ada anak-anak dan banyak orang. Tawonnya bisa mengamuk dan berisiko menyengat orang. Kalau malam hari tawon tidur di sarang sehingga bisa leluasa mengeksekusi sarang tawonnya,” kata Giyanto yang berbicara atas nama Kepala Pelaksana BPBD Sragen Sugeng Priyono.

Giyanto mencontohkan pada Sabtu (7/12/2019) malam, BPBD mengevakuasi tiga sarang tawon di Gondang, yakni di Dukuh Geneng, Desa Bumiaji, dan Dukuh Cangkong serta Dukuh Plampang, Desa Wonotolo.

Dalam penanganannya, ujar dia, sudah dibagi per zona, misalnya Damkar Sragen itu lokasinya meliputi wilayah Sragen Kota, Ngrampal, dan Karangmalang.

Hiii... Pria Diduga Pedofil di Sekitar Bandara Adi Soemarmo Solo Dekati Anak-Anak Sambil Buka Resleting Celana

Bila terjadi kebakaran, ujar dia, Damkar memprioritaskan penanganan kebakaran sedangkan penanganan tawon bisa diserahkan ke sukarelawan SAR lainnya. Kemudian untuk SAR Poldes, ujar dia, meliputi wilayah Sidoharjo, Masaran, Sukodono.

Lalu BPBD menangani wilayah Gondang, Sambungmacan, Gesi, dan daerah lainnya. “Kalau terjadi pohon tumbang atau bencana alam maka fokus BPBD ke pohon tumbang atau bencana alam itu, untuk penanganan tawon bisa diserahkan ke SAR lainnya. Itulah yang kami maksudkan luwes,” katanya.

Dia menjelaskan sukarelawan lain yang terlibat dalam penanganan teror tawon vespa di antaranya SAR Poldes, SAR MTA, SAR Wong Salam, dan SAR Semut Ireng.

Dosen Ini Jadi yang Pertama Kembalikan Formulir Pendaftaran Cabup Klaten di DPD PDIP

Dia mengatakan koordinator tetap ada di BPBD sehingga semua laporan masuk ke BPBD semua. Laporan bisa disampaikan ke sukarelawan yang nantinya direkap BPBD kemudian BPBD membagi penanganannya ke semua wilayah kepada sukarelawan.

“Dalam penanganan tawon di Gondang misalnya, ada sukarelawan SAR lain yang ikut bergabung seperti dari FKPPI, Sukarelawan Ganefo, Kumpulan Wong Sragen, dan warga setempat. Evakuasi sarang tawon dilakukan di Dukuh Geneng, Desa Bumiaji, karena meresahkan warga. Tawon ndas itu berada di pekarangan rumah milik Noglog, 63, warga setempat. Penanganan dilakukan dengan membakar sarang tawon itu,” ujar Giyanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya