SOLOPOS.COM - Hoaks (foto: kominfo.gi.id).

TAW memang dosen di UII, tapi ia bukan dosen tetap

Harianjogja.com, JOGJA-Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Nandang Sutrisno membenarkan jika TAW, perempuan yang diciduk polisi karena telah menyebarkan berita palsu tentang pembunuhan muazin oleh orang gila, adalah dosen di perguruan tinggi yang ia pimpin. Jika terbukti bersalah, maka TAW akan segera diberhentikan dari UII.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Nandang menceritakan, TAW memang dosen di UII, tapi ia bukan dosen tetap. Statusnya hanya sebagai seorang pengajar tidak tetap. Ia biasanya mengajar mata kuliah Bahasa Inggris. Sepengetahuan Nandang, terakhir TAW berkedudukan di Fakultas MIPA.

Jika memang sang dosen terbukti menyebarkan hoaks, Nandang sangat menyesalkan hal itu, sebab, seorang dosen semestinya melakukan segala tindak tanduknya dengan penuh perhitungan.

“Tentu kami sangat menyesalkan kalau itu benar. Dosen semestinya dalam melakukan tindakan harus cermat. Ini kami belum tahu kasusnya. Apakah beliau memang masuk jaringan atau hanya mem-forward berita hoaks. Di antaranya kita juga sering kan seperti itu,” ucapnya melalui sambungan telepon, Selasa (27/2/2018).

Nandang menambahkan, selain menunggu hasil penyelidikan polisi, UII juga akan membentuk tim tersendiri untuk menyelidiki kasus tersebut. Hal ini biasa dilakukan tatkala ada pihak yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

Jika memang TAW terbukti menyebarkan berita bohong, maka UII akan segera mengambil tindakan. “Kalau dirasa perlu tinggal minta tidak mengajar lagi. Enggak ada prosedur macam-macam, karena beliau dosen tidak tetap. Kecuali kalau dosen tetap, [pemberhentiannya] tidak mudah.”

Ia menambahkan, saat ini pihaknya sedang mengumpulkan data terkait TAW. Karena itu, Nandang menyebut dirinya belum bisa memberikan banyak informasi yang cermat.

Atas kasus ini, Nandang mengaku ke depan akan memperketat pengawasan kepada kepada siapapun yang berkarya di UII, sebagai langkah meningkatkan? kewaspadaan. “Pasti akan diperketat pengawasannya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya